Ada Perubahan Rencana, Daftar Lengkap Penggunaan Dana Rp 23,67 Triliun Garuda Indonesia

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 20 November 2025 | 09:38 WIB
Ada Perubahan Rencana, Daftar Lengkap Penggunaan Dana Rp 23,67 Triliun Garuda Indonesia
Pesawat Garuda Indonesia dengan Livery Khusus Pikachu dan Aksen Batik/(Dok GIAA).
Baca 10 detik
  • Garuda Indonesia (GIAA) menerima dana dari BPI Danantara mencapai Rp 23,67 triliun, mengalami peningkatan signifikan dari alokasi awal Rp 1,84 triliun.
  • Dana hasil PMTHMETD tersebut kini dialokasikan untuk menopang modal kerja induk, memperkuat modal Citilink, serta melunasi utang bahan bakar kepada Pertamina.
  • Danantara akan terus mengawasi proses penyehatan kinerja GIAA setelah suntikan modal guna memulihkan operasional pesawat yang sebelumnya mengalami penangguhan.
  • 47,45 persen atau Rp 11,23 triliun untuk pembiayaan modal kerja dan operasional Citilink, meliputi biaya perawatan dan perbaikan pesawat. Dana ini berasal dari konversi SHL sebesar Rp 4,82 triliun dan setoran modal tunai Rp 6,40 triliun.
  • 15,77 persen atau Rp 3,73 triliun digunakan sepenuhnya untuk membayar utang pokok pembelian bahan bakar pesawat Citilink kepada Pertamina senilai USD 225 juta, sesuai Amandemen Kedua Perjanjian Restrukturisasi Utang yang ditandatangani pada 8 Desember 2023.

Danantara Terus Awasi

Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Dony Oskaria merasa yakin setelah adanya suntikan modal kinerja keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) yang awalnya merah bisa menghijau.

Ia menjelaskan, Danantara tidak hanya sebatas mengguyur dana saja, tetapi juga memelototi proses penyehatan kinerja Garuda Indonesia.

"Suntikan ini atau proses transformasi tidak hanya melihat sebagai suntikan modal saja. Karena kalau suntikan itu seolah-olah kita hanya memberikan dana Untuk dilepas," ujarnya dalam konperensi pers di Garuda Sentra Operasi, Cengkareng, Kamis (13/11/2025).

Menurut Dony suntikan modal senilai Rp 23,67 triliun itu, akan mengembalikan kinerja operasional, seperti memulihkan pesawat-pesawat yang telah lama terparkir di hanggar.

"Transformasi tentu setahun depan sudah terlihat. Jadi mulai dari kita sekarang melakukan perbaikan pesawat-pesawat kita yang grounding (tak beoperasi). Yang tadinya banyak sekali yang grounding, nah ini sudah mulai masuk ke bengkel untuk diperbaiki," katanya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI