Saham-saham Ini Jadi Bidikan Danantara

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 01 Desember 2025 | 15:07 WIB
Saham-saham Ini Jadi Bidikan Danantara
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). [Suara.com/Achmad Fauzi].
Baca 10 detik
  • BPI Danantara menggunakan dana dividen untuk investasi di pasar modal dengan kriteria saham spesifik berdasarkan analisis fundamental.
  • Danantara juga mengincar investasi pada obligasi pemerintah seri baru dan likuid, serta tidak menutup kemungkinan investasi luar negeri.
  • Rencana investasi Danantara di pasar modal domestik tidak memiliki nominal pasti dan menampik isu dana Rp16 triliun masuk akhir tahun.

Suara.com - Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara tidak menampik menggunakan dana dividen untuk berinvestasi di pasar modal. Namun, Danantara tidak secara asal-asalan mengguyur dananya di pasar modal.

Danantara pun telah menentukan kriteria-kriteria saham yang akan jadi bidikan untuk berinvestasi di pasar modal.

Managing Director Treasury Danantara Ali Setiawan mengatakan, kriteria saham itu diantaranya mulai dari pergerakan sahamnya apakah lazim atau tidak, imbal hasil dividen, kapitalisasi pasar, dan laba bersihnya.

"Jadi kalau saham itu, kita lihat return on equity-nya, PI-nya, dividen yield-nya, market cap, profitability-nya, dan likuiditas hariannya," kata Ali di Wisma Danantara, Jakarta, seperti dikutip Senin (1/12/2025).

Managing Director Treasury Danantara, Ali Setiawan. [Suara.com/Achmad Fauzi].
Managing Director Treasury Danantara, Ali Setiawan. [Suara.com/Achmad Fauzi].

Tidak hanya pasar saham, Danantara juga membidik pasar obligasi dengan masuk ke obilogasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN). Danantara akan memegang SBN tersebut hingga jatuh tempo.

Namun, hanya seri SBN baru dan likuid saja yang akan dipilih oleh Danantara.

Tidak hanya di dalam negeri, Ali menyebut, Danantara juga tidak menutup kemungkinan untuk menginvestasikan dana yang dipegang ke pasar modal luar negeri.

"Kalau asset class-nya sudah pasti di Indonesia kan boring banget kan, cuma ada apa? Fixed income, corporate and govies (obligasi pemerintah dan obligasi korportasi), corporate-nya tidak likuid," imbuhnya.

Jadi Salah Satu Instrumen Investasi

Baca Juga: IHSG Perkasa di Awal Sesi Perdagangan 1 Desember, Bagaimana Proyeksinya

Chief Investment Officer BPI Danantara, Pandu Sjahrir menyebut, pasar modal memang salah satu instrumen yang akan digunakan Danantara untuk menanamkan dividen yang didapat.

"Jadi tentu nanti kita lihat lah dari hasil dividen, kita parking di mana, ya bisa saja salah satunya di sana (pasar modal)," ujar Pandu.

Memang, Mantan Bos TBS Energi Utama ini bilang, pasar modal memang bisa cepat mengolah dividen yang diterima Danantara. Namun dirinya, tidak ingin gegabah memilih satu instrumen investasi saja, tentu akan dilihat kembali ke mana saja lari dividen BUMN.

Pandu juga memastikan, investasi yang digelontorkan Danantara ke Pasar Modal pasti yang memberikan cuan yang besar.

"Paling penting fokus, simple, kita kan balik ke return-nya, tapi kita juga sekarang sudah ada memegang semua saham BUMN dan Tbk. Kurang lebih ada 18 ya kalau saya nggak salah yang ada di pasar modal, ya kita lihat di sana," imbuh dia.

Pada kesempatan ini Ali juga menanggapi ihwal rencana kerja sama Danantara dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk membuat indeks saham baru. Menurutnya, hal yang lebih substansial adalah bagaimana upaya untuk melakukan pendalaman pasar.

Ali membandingkan dari kontribusi emiten yang terdaftar di BEI dalam indeks MSCI, yang bahkan ketika ketentuan free float baru MSCI diterapkan, persenasenya bisa turun di bawah 1%. Angka itu jauh lebih kecil dibanding India yang sudah 18-20%, atau China yang sudah 30%.

Sempitnya ruang investasi itu juga yang membatasi Danantara di pasar saham. "Istilahnya kalau kita lihat average harian, likuiditas itu sangat kecil sehingga opsinya bagi kita itu sangat limited," sambungnya.

Ihwal berapa besar dana yang telah digelontorkan Danantara di pasar modal domestik, termasuk pembagian pada kelas aset saham atau obligasi, Ali belum bisa bicara. Dia juga membantah soal angka Rp16 triliun yang akan masuk ke pasar saham akhir tahun ini.

"Tadi Rp16 triliun saya akan bilang enggak, enggak benar. Kalo misalnya bilang sudah masuk apa? Ya nanti kita pasti berkontribusi. Kita akan play a part to support and contribute to local financial market. Tapi of course, saya tidak bisa bilang mau beli berapa, mau beli siapa, dan lain sebagainya," pungkasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI