- Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan transaksi Harbolnas 2025 mencapai Rp 35 triliun di Jakarta.
- Pemerintah menawarkan berbagai insentif seperti diskon hingga 90 persen dan gratis ongkir di e-commerce.
- Program ini juga didukung diskon transportasi umum untuk memperkuat mobilitas masyarakat menjelang akhir tahun.
Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menetapkan target tinggi untuk gelaran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2025.
Ia menegaskan nilai transaksi tahun ini ditargetkan mencapai Rp 35 triliun, menjadikannya salah satu program pengungkit konsumsi terbesar menjelang akhir tahun.
Adapun, dalam Harbolnas pemerintah menebar diskon hingga 90 persen di e-commerce, cashback, dan gratis ongkir tanpa minimum belanja.
"Targetnya Mas Hilmi, 35 triliun siap? Saya matok target (transaksi) aja 35 triliun," ujar Airlangga dalam acara peluncuran Harbolnas 2025 di Jakarta Selatan, Kamis (4/12/2025).

Ia menjelaskan, Harbolnas dirancang untuk mendorong pertumbuhan konsumsi secara agresif pada Desember, bersamaan dengan program belanja besar lainnya seperti Epic Sale dan Bina Great Sale.
Airlangga menyebut nilai transaksi program Epic Sale juga berada pada kisaran Rp 30 triliun, sehingga kombinasi keduanya diharapkan mendorong belanja masyarakat secara signifikan.
"Program ini untuk mendorong pertumbuhan di bulan Desember," katanya.
Selain mendorong transaksi e-commerce, Airlangga memaparkan berbagai program diskon transportasi nasional untuk memperkuat mobilitas masyarakat selama liburan akhir tahun.
"Kereta api diskon 30 persen. Angkutan laut diskon 20 persen. Penyebrangan ASDP 19 persen. Potongan tiket kelas ekonomi 13-14 persen. Dan diskon jalan tol juga antara 10-20 persen," katanya.
Baca Juga: Jelang Harbolnas, Mendag Minta E-Commerce Perluas Akses Pasar Produk Lokal
Menurutnya, seluruh program belanja dan stimulus liburan ini disiapkan untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi kuartal IV. Airlangga optimistis konsumsi masyarakat menjadi faktor pengungkit.
"Kita berharap pertumbuhannya (ekonomi) sampai dengan antara 5,4 persen sampai 5,6 persen," pungkasnya.