Permintaan Melonjak, ESDM Pakai Jalur Udara Distribusi LPG ke Wilayah Terdampak Banjir

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:42 WIB
Permintaan Melonjak, ESDM Pakai Jalur Udara Distribusi LPG ke Wilayah Terdampak Banjir
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung membuka peluang mengimpor gas dari Amerika Serikat untuk memenuhi kebutuhan LPG 3kg untuk rakyat di akhir 2025. [Antara]
Baca 10 detik
  • Kebutuhan LPG meningkat signifikan di daerah terdampak bencana Sumatera, memaksa ESDM menyalurkan pasokan melalui jalur udara.
  • Distribusi LPG di Aceh pada 1-13 Desember 2025 naik drastis menjadi 301 MT harian dari kondisi normal 23 MT.
  • Operasional SPBE telah pulih penuh di ketiga provinsi, meskipun 14 agen di Aceh masih belum beroperasi pascabencana.

Kementerian ESDM mencatat peningkatan kebutuhan liquified petroleum gas atau LPG di daerah terdampak bencana di Sumatera.

Suara.com - Bersamaan dengan itu jalur distribusi sejumlah wilayah terkendala karena jalur darat yang terdampak pasca bencana. Sejumlah upaya dilakukan, salah satunya menyalurkan lewat udara. 

"Kami terus lakukan upaya ekstra di Aceh karena beberapa jalur distribusi utama masih terputus. Sementara di Sumatera Barat dan dan Sumatera Utara, penyaluran LPG berangsur membaik," ujar Ketua Tim ESDM Siaga Bencana Rudy Sufahriadi dikutip pada Selasa (16/12/2025). 

Ilustrasi pasokan LPG 3 kg di Jawa Tengah dan DIY. [Dok Pertamina]
Ilustrasi pasokan LPG 3 kg di Jawa Tengah dan DIY. [Dok Pertamina]

Tercatat untuk wilayah Aceh selama periode 1 hingga 13 Desember 2025, rata-rata harian pendistribusian LPG meningkat menjadi 301 metrik ton (MT). Jumlah itu terdiri dari  LPG bersubsidi atau Service Obligation (PSO)  sebesar 247 MT per hari, dan sisanya LPG non subsidi sebesar 53 MT per hari.

Sementara pada periode normal rata-rata distribusi berada di angka 23 MT per hari.

Peningkatan itu harus dihadapkan dengan kendala distribusi, khususnya ke wilayah yang paling terdampak di Aceh. Salah satunya,  jalur distribusi dari Terminal LPG Arun menuju Aceh Besar yang terputus. Guna mengatasinya Tim Siaga Bencana ESDM harus memutar otak dengan melakukan distribusi melalui jalur udara. 

"Penyaluran LPG Bright Gas untuk wilayah terisolir, seperti Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tengah dilakukan menggunakan jalur udara (sling load) dengan helikopter milik BNPB," kata Rudy.

Peningkatan distribusi LPG juga terjadi di Sumatera Utara. Pada periode yang sama rata-rata penyaluran LPG mencapai 1.773 MT per hari, meningkat dari rata-rata harian normal sebesar 1.663 MT.

Rudy menjelaskan, angka itu gabungan dari rata-rata penyaluran LPG bersubsidi sebesar 1.741 MT per hari dan LPG non-subsidi 32 MT per hari. 

Baca Juga: Genjot PNBP, ESDM Lelang Terbuka Stockpile Bauksit di Kepri

Sementara di Sumatera Barat selama selama periode 1 hingga 13 Desember 2025, distribusi rata-rata LPG masih tergolong normal. Jumlahnya mencapai 516 MT per hari, sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata harian normal sebesar 506 MT per hari.

Angka itu terdiri dari LPG bersubsidi  sebesar 492 MT per hari dan LPG non-subsidi sebesar 24 MT per hari.

Di tengah peningkatan itu, Rudy menyebutkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Energi (SPBE) di tiga provinsi tersebut sudah beroperasi seluruhnya. Rinciannya,  Aceh 11 SPBE, Sumatera Utara 46 SPBE, dan Sumatera Barat 14 SPBE. 

Selain itu, sebanyak 172 agen di Sumatera Barat, dan 383 agen di Sumatera Utara telah beroperasi seluruhnya. Sementara di Aceh, masih terdapat 14 dari 119 agen yang belum beroperasi.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI