Suara.com - Jose Mourinho tak kuat menghadapi tekanan sebagai pelatih Real Madrid, demikian dikatakan bekas presiden klub Spanyol itu, Ramon Calderon. Mourinho melatih Madrid dari 2010 sampai 2013. Ia memenangkan La Liga pada 2012 dan Copa del Rey pada 2011, sebelum pulang ke Stamford Bridge pada 2013.
"Menjadi manajer Real Madrid sungguh sangat sukar. Lihat saja yang terjadi pada Mourinho," kata Calderon kepada BBC.
"Dia biasanya kuat menghadapi tekanan tetapi di Madrid ia tak mampu," imbuh Calderon.
Pada musim pertamanya di Madrid, Mourinho hanya berhasil membawa tim berjuluk Los Blancos itu ke urutan dua klasemen akhir. Ia kalah empat poin dari Barcelona, rival utamanya di La Liga. Tetapi di musim kedua Mourinho berhasil membawa Madrid juara.
Tetapi bersama Mourinho, Madrid selalu gagal di Liga Champions. Selama tiga musim bersama Mourinho, Madrid selalu kandas di babak semifinal.
"Ketika Mourinho pergi, situasi Madrid sungguh buruk," kata Calderon, presiden Madrid dari 2006 hingga 2009.
"Ia meninggalkan klub setelah tiga tahun penuh masalah dan penuh pertikaian," sambung Calderon.
Setelah Mourinho pulang ke Chelsea, penggantinya Carlo Ancelotti, berhasil membawa Madrid menjuarai Liga Champions pada 2014. Tetapi Calderon mengatakan tak ada jaminan bahwa pelatih Italia itu akan bertahan lama di Bernabeu.
"Bertahan di sini selama lebih dari dua atau tiga tahun, adalah sebuah tugas berat. Menurut saya Ancelotti sudah bekerja dengan baik, tidak saja karena Liga Champions tetapi karena situasinya sudah tenang, santai, dan segalanya berjalan lancar," jelas Calderon.
Eks Presiden Madrid: Mou Tak Kuat Hadapi Tekanan di Bernabeu
Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 20 Februari 2015 | 19:57 WIB
BERITA TERKAIT
Thibaut Courtois Puji Senne Lammens: Dia Kiper Masa Depan Manchester United
15 Oktober 2025 | 18:33 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI