PSG Gagal Lagi, Benarkah Khelaifi Salah Ambil Keputusan?

Syaiful Rachman Suara.Com
Rabu, 07 Maret 2018 | 18:17 WIB
PSG Gagal Lagi, Benarkah Khelaifi Salah Ambil Keputusan?
Presiden klub PSG Nasser Al-Khelaifi [AFP]

Suara.com - 90 menit plus 5 bola bergulir. Melirik jam tangan dilengannya, wasit asal Jerman Felix Brych, meniupkan peluit panjang sambil mengangkat kedua tangan dan mengarahkannya ke titik tengah lapangan. Tanda laga leg kedua antara Paris Saint-Germain (PSG) kontra Real Madrid telah usai.

Sebagian besar dari pendukung yang hadir di Parc des Princes pun terdiam. Di ruang VVIP terlihat wajah Nasser Al-Khelaifi merah padam. Presiden PSG itu tampaknya tidak bisa menyembunyikan rasa kecewa yang teramat sangat atas hasil pertandingan Rabu (7/3/2018) dini hari tadi.

Skor 1-2 yang diraih anak-anak asuh Unai Emery tidak cukup untuk menambal defisit gol dari kekalahan 3-1 PSG di leg pertama yang berlangsung di Santiago Bernabeu, 15 Februari lalu. PSG pun kembali dihadapkan dengan kenyataan pahit, yaitu tersingkir di babak 16 besar seperti musim lalu.

"Ini bukan saatnya. Semua orang kesal," ujar Khelaifi seperti dikutip Soccerway.

Tersingkir dari kompetisi kasta tertinggi benua biru, para pemain sudah pasti kecewa. Tapi paling tidak, kekecewaan mereka, emosi mereka, tidak sebesar Khelaifi. Karena fakta menunjukkan, keputusan Khelaifi dua tahun lalu keliru.

Pemain PSG, Kylian Mbappe ditempel ketat pemain Real Madrid dalam pertandingan babak 16 Besar Liga Champion (Franck Fife  / AFP)

Keputusan apa itu? Yaitu Keputusan menendang pelatih sebelumnya, Laurent Blanc.

Seperti diketahui, bersama asistennya Jean Louis Gasset, Blanc ditendang Khelaifi karena dinilai gagal memenuhi ambisi pebisnis asal Qatar itu untuk menjuarai Liga Champions.

Bintang Real Madrid Cristiano Ronaldo (kanan) merayakan golnya ke Paris St Germain bersama Dani Carvajal. GEOFFROY VAN DER HASSELT / AFP

Baca Juga: Dinas LHK Kukar Palak Rp30 Juta untuk Izin Bangun SPBU

Bintang Real Madrid Cristiano Ronaldo (kanan) merayakan golnya ke Paris St Germain bersama Dani Carvajal. GEOFFROY VAN DER HASSELT / AFP

Di musim 2015/16, yang merupakan musim ketiganya bersama PSG, Blanc hanya mampu membawa PSG ke babak perempat final. Sama seperti di dua musim sebelumnya, 2013/14 dan 2014/15.

Meski hanya mampu mencetak hattrick tiket perempat final Liga Champions bagi PSG, tiga tahun menukangi Edinson Cavani dan kawan-kawan Blanc berhasil mempersembahkan 11 trofi domestik, termasuk tiga mahkota Ligue 1.

Akan tetapi, saat itu Khelaifi sudah gelap mata. Alih-alih memberikan Blanc kesempatan, Khelaifi memilih untuk menggantikannya dengan Unai Emery, yang saat itu sukses mengantar Sevilla menjuarai Liga Europa tiga musim berturut-turut.

Pelatih Paris Saint-Germain, Unai Emery (AFP/PIERRE-PHILIPPE MARCOU)

Demi ambisinya memenangkan Liga Champions, Khelaifi memenuhi semua keinginan Emery yang merapat di awal musim 2016/17. Bahkan menggelontorkan dana ratusan juta euro untuk memboyong pemain-pemain bintang macam Neymar dan Kylian Mbappe.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI