Segera setelah menapaki masa injury time, Man United mendapatkan peluang lewat tendangan penjuru. Suporter mereka mengira, ini adalah serangan terakhir klub mereka.
Itu setelah melihat kiper mereka, Peter Schmeichel maju ke kotak penalti lawan, untuk menambah daya gedor.
Keajaiban terjadi. David Beckham muda yang mengambil tendatangan sudut melayangkan bola di atas kepala Schmeichel. Dwight Yorke ada di dekatnya, mengeksekusi... tapi digagalkan oleh Thorsten Fink, disapu keluar.
Sapuan tidak sempurna—Ryan Giggs ada di sana! Giggs, di sisi kanan lapangan, menembak—sayang terlalu lemah dan lambat... ada Sheringham di sana! Menyapu bola dengan kaki kanan... goool!
United sukses mencetak gol penyeimbang pada menit 90+1. Harapan kembali terbuka, untuk menjalani babak tambahan.
Tapi ternyata keajaiban buat United terus berlanjut. Hanya selang 30 detik, United kembali dihadiahi tendangan pojok.

Kali ini Schmeichel tetap di gawangnya, berjaga-jaga terhadap serangan balik Muenchen. Beckham kembali mengeksekusi tendangan pojok, disambut sundulan Sheringham menuju bawah... ada Solskjaer! Tendangan ke atas... masuk ke gawang Muenchen. Goool!
Sorak-sorai bergema di seantero stadion. Solskjaer dikerubungi oleh para pemain United, pengganti, dan juga staf-stafnya di bangku cadangan.
Gol itu adalah yang terakhir dalam laga tersebut, United sukses mengangkat trofi kedua Liga Champions mereka.
Baca Juga: Menuju Bulan, Robot Israel Kirim Foto Selfie Berlatar Bumi
Setelah 18 tahun berlalu, Ole Gunnar Solksjaer mengenang masa-masa itu saat diwawancarai FourFourTwo, Desember 2018.
"Kala itu tidak ada yang istimewa. Sir Alex berbicara panjang lebar dengan Teddy sewaktu istirahat babak pertama, dan itu membuatku kesal," tuturnya.
"Saya berpikir: Saya sudah mencetak 17 gol untuk Anda musim ini, sebagian besar datang sebagai pengganti, apakah Anda tak mau berbicara kepada saya?" lanjut Ole.
Setelah menjadi matang karena umur yang menua, Ole baru memahami bahwa itulah cara Sir Alex untuk memacu semangatnya.
“Sir Alex mendiamkan saya, ternyata itulah cara untuk memicu saya, untuk membuat saya merasa 'Saya akan membuktikan Anda salah'. Begitulah.”
Ole masih mengingat kalimat yang dilontarkan Sir Alex khusus kepadanya seusai laga itu: "Ole, kau pantas mendapatkan ini, piala ini. Kau sangat pantas memenangkan Liga Champions".