Proyek percontohan itu akhirnya jatuh ke EFL, operator tiga kompetisi liga di bawah Liga Premier.
Namun, belakangan Liga Premier mendesak pemerintah memberi izin penonton mulai datang ke stadion per 1 Oktober mendatang, menyusul ancaman kerugian hingga 700 juta poundsterling (sekira Rp13 triliun) jika pertandingan terus dilangsungkan tertutup.