Mengenang Warisan Sang Legenda Diego Maradona di La Liga

Reky Kalumata Suara.Com
Jum'at, 27 November 2020 | 15:24 WIB
Mengenang Warisan Sang Legenda Diego Maradona di La Liga
Foto Diego Maradona saat memperkuat Barcelona yang di pajang di Musim FC Barcelona. Sang legenda Argentina Maradona meninggal dunia meninggal dunia Rabu (25/11/2020), karena serangan jantung di Buenos Aires. LLUIS GENE / AFP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Setelah meninggalkan Barcelona di tahun 1984 untuk pindah ke Italia bersama Napoli, Maradona kembali ke Spanyol di tahun 1992.

Kali ini ia menandatangani kontrak bersama Sevilla FC dan reuni dengan Carlos Bilardo, yang melatih timnas Argentina ketika menjuarai Piala Dunia Meksiko 1986.

Maradona memang hanya bermain satu musim di Sevilla, namun musim 1992/93 adalah musim yang paling dikenang oleh para Sevilistas.

Di pertandingan pertama di Stadion Ramón Sánchez-Pizjuán, Maradona mencetak gol satu-satunya dalam kemenangan 1-0 Sevilla atas Real Zaragoza.

Di Sevilla, kemampuan Maradona telah memudar, dan bahkan sudah jarang bermain sejak setahun sebelum ia bergabung dengan klub Andalusia tersebut, namun nama besarnya masih membawa berkah tersendiri.

Para penggemar rela datang lebih awal ke stadion hanya untuk menyaksikannya pemanasan, dan Maradona juga memberikan dampak signifikan terhadap pemain muda di klub tersebut, seperti Diego Simeone dan Monchi

Bryan Robson, kapten Manchester United (kiri) berjabat tangan dengan kapten Barcelona, Diego Maradona sebelum laga perempatfinal Piala Winners di Old Trafford, 21 Maret 1984. [manutd.com]
Bryan Robson, kapten Manchester United (kiri) berjabat tangan dengan kapten Barcelona, Diego Maradona sebelum laga perempatfinal Piala Winners di Old Trafford, 21 Maret 1984. [manutd.com]

Ramon Rodriguez Verdeju atau dikenal Monchi yang sekarang menjabat Direktur Olahraga Sevilla, sering menceritakan kemurahan hati Maradona:

“Suatu hari saya sedang berjalan bersama Maradona, dan ia menyadari jam Rolex yang saya pakai adalah palsu," ungkapnya.

"Lalu, suatu hari selepas latihan, ia menyuruh saya untuk menunggunya, dan ia memberikan saya jam Cartier agar saya tak mengenakan jam palsu lagi.”

Maradona ingin bertahan di Sevilla untuk lebih lama lagi, dan ia bahkan membawa beberapa mobil favoritnya ke Sevilla. Namun di akhir musim 1992/93, ia kembali ke Argentina.

Baca Juga: Prosesi Pemakaman Maradona Diwarnai Bentrok Pelayat dan Polisi

Di Spanyol, Maradona tak hanya meninggalkan warisan di klub Barcelona dan Sevilla, ia juga memukau penggemar di Barcelona dan Alicante, kota dimana Argentina bermain di Piala Dunia 1982.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI