Ayah Dibunuh dan Pernah Dikejar Taliban, Eks PSG Putri Kini Mapan

Arief Apriadi Suara.Com
Rabu, 21 Juli 2021 | 17:51 WIB
Ayah Dibunuh dan Pernah Dikejar Taliban, Eks PSG Putri Kini Mapan
Nadia Nadim saat membantu tim putri Paris Saint-Germain (PSG) merengkuh gelar Divisi 1 Liga Prancis perdana musim lalu. [Tangkapan layar Instagram @nadi9nadim]

Selama enam bulan berikutnya, Nadia dan keluarganya tidak tahu apa yang terjadi pada pria yang mereka sebut ayah. Dia pikir dia akan dipenjara karena perannya di tentara.

Hingga suatu hari, ibunya, Hamida, mengetahui bahwa Rabani telah dibunuh.

"Seperti kebanyakan kediktatoran dalam sejarah umat manusia, jika Anda ingin mempertahankan kekuasaan Anda, Anda harus menyingkirkan siapa pun yang memiliki kekuasaan," jelasnya.

"Ketika Taliban memperoleh kekuasaan, salah satu hal pertama yang mereka lakukan adalah memenggal kepala orang-orang tertinggi di pemerintahan dan ayah saya adalah salah satunya."

Hidup tidak pernah sama lagi untuk keluarga Nadim setelah meninggalkan Afghanistan yang dilanda perang dan di antara semua ini, Nadia yakin bahwa ayahnya akan kembali.

"Sampai saya berusia 15 tahun, bahkan ketika kami berada di Denmark, di otak saya, saya selalu berpikir bahwa suatu hari dia akan muncul," kenang Nadia Nadim.

Secara total, Nadia, ibu dan lima saudara kandungnya tinggal di kamp pengungsian selama sembilan bulan.

"Bagi saya, itu adalah saat di mana saya bisa menjadi anak-anak lagi. Itu adalah lingkungan yang aman. Saya bisa keluar dan melakukan apa pun yang saya inginkan. Ibuku santai dan tahu tidak akan terjadi apa-apa pada kami."

Setelah membantu PSG menjadi juara liga musim lalu, Nadia Nadim kini memperkuat tim sepakbola putri Racing Louisville FC yang berkiprah di National Women's Soccer League Amerika Serikat.

Baca Juga: Liburan Tanpa Ditemani Mauro Icardi, Wanda Nara Pamer Foto Topless

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI