"Sampai saya berusia 15 tahun, bahkan ketika kami berada di Denmark, di otak saya, saya selalu berpikir bahwa suatu hari dia akan muncul," kenang Nadia Nadim.
Secara total, Nadia, ibu dan lima saudara kandungnya tinggal di kamp pengungsian selama sembilan bulan.
"Bagi saya, itu adalah saat di mana saya bisa menjadi anak-anak lagi. Itu adalah lingkungan yang aman. Saya bisa keluar dan melakukan apa pun yang saya inginkan. Ibuku santai dan tahu tidak akan terjadi apa-apa pada kami."
Setelah membantu PSG menjadi juara liga musim lalu, Nadia Nadim kini memperkuat tim sepakbola putri Racing Louisville FC yang berkiprah di National Women's Soccer League Amerika Serikat.