Suara.com - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita mengatakan bahwa jadwal mulai Liga 2 musim 2021 tergantung rekomendasi dari pemerintah, meski LIB berencana menggulirkannya mulai 26 September 2021.
"Kami merencanakan Liga 2 bergulir mulai 26 September. Akan tetapi, tetap nanti bagaimana pemerintah, kami tak boleh mendahului," ujar Akhmad Hadian kepada Antara di Jakarta, Rabu (15/9/2021).
LIB, kata pria asal Jawa Barat itu, akan segera mengajukan proposal rekomendasi ke pemerintah setelah proses verifikasi 11 stadion calon tuan rumah selesai. Verifikasi diperkirakan tuntas paling lambat Kamis (16/9).

Adapun yang dimaksud pemerintah dalam hal ini antara lain BNPB/Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Koordinator PPKM Jawa-Bali yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan serta Koordinator PPKM Luar Jawa-Bali/Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Dalam proposal itu nantinya disertakan pula stadion-stadion tersebut. Dengan demikian, pemerintah dapat mempertimbangkan wilayah mana yang layak melangsungkan pertandingan penyisihan grup Liga 2, sesuai dengan kondisi COVID-19 atau status PPKM di sana, dan memberikan rekomendasi.
"Itu karena pemerintah harus mengetahui tempat yang representatif," ujar Akhmad Hadian.
Sementara, terkait pembagian grup penyisihan Liga 2 2021, Akhmad Hadian menegaskan bahwa hal itu akan dilakukan oleh LIB dan PSSI dengan merujuk pada hasil verifikasi stadion.
"Jadi, misalnya data hasil verifikasi terkumpul Kamis (16/9/2021), kami melakukan rapat pleno dengan PSSI keesokan harinya. PSSI dan LIB akan menentukan grup dan beberapa hari setelahnya akan dilaksanakan manager meeting," kata Akhmad Hadian.
Penyisihan Liga 2 musim 2021 digelar dengan empat grup dan berformat double round robin.
Baca Juga: Pemerintah Indonesia Tiru Olimpiade Tokyo di PON XX Papua
Nantinya, setiap grup akan dilaksanakan di wilayah yang berbeda. Tuan rumah penyisihan grup adalah salah satu dari klub dalam grup tersebut.