Awalnya, pemain yang berposisi sebagai gelandang itu tiba di Indonesia saat memperkuat Sriwijaya FC pada tahun 2005.
Namun, semusim berselang, dia memilih hengkang ke Malaysia untuk memperkuat Pahang, yakni pada tahun 2006.
Pemain yang sempat mendapat julukan Zidane dari Maroko ini kemudian memilih kembali ke Indonesia. Saat itu, klub yang menjadi pelabuhan selanjutnya ialah Arema Malang.
Selain kedua klub yang di sebutkan di atas, beberapa kesebelasan yang pernah menggunakan jasanya ialah PKT Bontang dan Pro Duta FC.
Tahun 2010 menjadi akhir masa karier Tarik di kompetisi sepak bola di Indonesia. Setelah itu, ia kembali malang melintang bersama sejumlah klub Asia.
Setidaknya, dia pernah singgah di Qatar untuk bermain bersama Al Ahli. Lalu, Tarik sempat pulang kampung ke Maroko untuk bermain bersama CR Al Hoceima.
Sebetulnya, sebelum Tariq direkrut Rans Cilegon FC pada tahun 2021, klub terakhirnya ialah Cittagong Aba yang berasal dari Bangladesh.
Kariernya di sana berakhir pada awal tahun 2017 setelah masa kontraknya berakhir. Dengan demikian, ia sudah tak aktif bermain selama sekitar empat tahun sebelum kembali merumput bersama Rans Cilegon FC.
Selama masa-masa itu, Tarik mulai menggeluti kesibukan baru sebagai agen pemain. Selain itu, ia juga bermain di ajang fun football di area Jakarta dan sekitarnya.
Baca Juga: Babak Pertama Sriwiijaya FC Unggul 1-0, Gol Afriansyah Memecah Kekakuan
Pada awal-awal bergabung dengan klub milik Raffi Ahmad itu, sebetulnya status kewarganegaraan Tarik sempat dipermasalahkan.