Perselisihan tersebut melibatkan beIN Sports milik Qatar, pemegang hak siar Liga Inggris di Timur Tengah, yang telah dilarang beroperasi di Arab Saudi.
Arab Saudi mencabut larangan itu pada Rabu demi mempercepat kesepakatan tersebut tercapai.
Selain soal pembajakan, akuisisi Newcastle United oleh konsorsium Kerajaan Arab Saudi juga sempat disoroti organisasi hak asasi manusia, Amnesty International.
Mereka memperingatkan Liga Inggris bahwa menyetujui PIF mengakuisisi Newcastle United akan mempertaruhkan citra liga, lantara trek rekor pemilik yang buruk dalam kasus pelanggaran HAM.
Pangeran Arab Saudi, Mohammed Bin Salman selaku ketua PIF dilaporkan terlibat dalam pembunuhan jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi, pada 2018. Kasusnya sendiri hingga kini belum terpecahkan.
Berikut adalah peringkat Newcastle dibandingkan dengan beberapa pemilik terkaya lainnya di dunia sepakbola via Independent:
1. Dana Investasi Publik Arab Saudi – Newcastle United: £320 miliar (sekitar Rp6,182 kuadriliun)
2. Otoritas Investasi Qatar – Paris Saint-Germain: £220 miliar (sekitar Rp4,250 kuadriliun)
3. Sheikh Mansour – Manchester City: £21 miliar (sekitar Rp405 triliun)
Baca Juga: Pemain Jebolan Liga Premier Inggris yang Gagal di Indonesia, Ada yang sampai Ikut Tarkam
4. Dietrich Mateschitz – RB Leipzig dan RB Salzburg: £15.7 miliar (sekitar Rp303 triliun)