Sedangkan Theo sedikit berbeda. Ia promosi pada 2016 yang langsung dipinjamkan ke Alaves di mana setahun kemudian ia menyeberang ke rival sekota, Real Madrid pada 2017.
Jalan keduanya pun terus berbeda hingga saat ini. Di saat karier Lucas menanjak, Theo malah jadi pesakitan di Real Madrid dan sempat dipinjamkan ke Real Sociedad.
Pada 2019, sepak bola membuat keduanya terpisah jauh. Di tahun tersebut, Lucas diboyong oleh Bayern Munchen dengan mahar 80 juta euro. Sedangkan Theo hijrah ke Italia usai diboyong AC Milan dengan mahar 21 juta euro.
Di saat sang kakak menuai kisah sukses di level klub dan tim nasional, Theo justru harus bersakit-sakit dahulu untuk membuktikan bahwa ia layak membela Prancis di masa mendatang.
Hingga akhirnya kesempatan untuk Theo tiba di bulan September 2021 di mana ia dipanggil oleh Didier Deschamps untuk membela Prancis di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Panggilan ini berlanjut saat Prancis bermain di UEFA Nations League 2020-2021. Hingga akhirnya, Theo bisa berduet dengan Lucas untuk pertama kalinya di level tim nasional.
Ada sekelumit kisah sedih di antara Lucas dan Theo. Sebelum menjadi pesepak bola, keduanya menjalani periode sulit di mana tumbuh tanpa sosok sang ayah, Jean Francois Hernandez.
Bahkan, baik Lucas dan Theo tak tahu di mana keberadaan sang ayah hingga saat ini setelah tak mendengar kabarnya selama 12 atau 13 tahun lamanya.
“Kami bahkan tak mendapat kabar dari ayah selama 12 atau 13 tahun. Bahkan ketika saya menjuarai Piala Dunia, dia tak mengirimiku pesan” ujar Lucas dikutip dari Marca.
Baca Juga: Manchester United Konfirmasi Raphael Varane Menepi Beberapa Minggu
Lucas dan Theo sendiri hijrah ke Madrid saat kecil bersama sang ibu untuk tinggal dengan sang ayah yang kala itu bermain di Spanyol.
Sayangnya, sang ayah kabur dan meninggalkan Lucas dan Theo bersama sang ibunda. Berkat sang ibunda, keduanya pun kini bisa menjadi pesepak bola ternama.
“Saya berutang segalanya dengan (Ibu). Dia yang membawa kami, membawa kami ke sepak bola, yang bekerja saya tak tahu berapa jam lamanya untuk memberi makan kami,” tutur Lucas.
Kontributor: Zulfikar Pamungkas