Kisah Lahirnya Liga di Crimea Akibat Konflik Ukraina-Rusia

Reky Kalumata Suara.Com
Jum'at, 04 Maret 2022 | 14:26 WIB
Kisah Lahirnya Liga di Crimea Akibat Konflik Ukraina-Rusia
Sebuah foto yang diambil pada 18 November 2017 menunjukkan para suporter TSK-Tavriya memberikan dukungan pada tim mereka pada pertandingan sepak bola Crimean Premier League antara TSK-Tavriya dan FC Sevastopol di Simferopol, Krimea. Paul GOGO/AFP

Suara.com - Mengenal Crimean Premier League, sebuah liga yang lahir di tanah Crimea akibat konflik Ukraina-Rusia yang telah berlangsung lama.

Konflik Ukraina-Rusia belakangan ini menjadi santapan di media massa. Kedua negara terlibat dalam sebuah konflik yang disinyalir bagian dari fenomena geopolitik.

Nyatanya, konflik Ukraina-Rusia ini telah berlangsung lama, mengingat kedua negara ini merupakan negara pecahan dari Uni Soviet.

Uni Soviet yang pecah pada tahun 1991 membuat beberapa wilayah memerdekakan diri dan membentuk negara-negara sendiri.

Pembentukan negara-negara ini pun terkadang menghasilkan perebutan wilayah, salah satunya adalah daerah Crimea yang menjadi salah satu daerah yang diperebutkan Ukraina dan Rusia sehingga berkonflik.

Perebutan wilayah ini terjadi pada 2014 silam, di mana Crimea dicaplok oleh Rusia sebagai bagian wilayahnya. Hal ini membuat Ukraina tak terima mengingat wilayah tersebut adalah bagian dari administrasinya.

Tak disangka, pencaplokan ini berimbas ke berbagai sektor, salah satunya adalah sepak bola. Karena perebutan wilayah ini, Crimea pun bahkan harus membentuk liga sendiri yang dinamai Crimean Premier League.

Lantas, bagaimana kisah berdirinya Crimean Premier League?

Lahir karena Campur Tangan FIFA dan UEFA

Baca Juga: Tak Terima Keputusan FIFA dan UEFA, Rusia Ajukan Banding ke CAS

Semula, pencaplokan yang dilakukan Rusia pada 2014 membuat Crimea pun meminta kepada federasi sepak bola Rusia agar tim-timnya bergabung ke liga negeri Beruang Merah tersebut.

Sebanyak tiga tim yakni Crimea TSK Simferopol, SKCF Sevastopol dan Zhemchuzhina Yalta meminta bergabung ke kasta ketiga liga Rusia.

Permintaan ini disetujui oleh otoritas Rusia. Hanya saja, Federasi Ukraina menentang permintaan itu dan meminta tiga tim asal Crimea ini kembali.

Penentangan Ukraina ini dibarengi dengan dorongan dari pihak Rusia yang ingin ketiga tim itu masuk dalam kasta sepak bola negeri Beruang Merah.

Perebutan mengenai tim-tim di Crimea ini lantas membuat UEFA selaku induk yang menaungi federasi sepak bola Rusia dan Ukraina dan FIFA sebagai induk sepak bola dunia pun turun tangan.

UEFA memutuskan Crimea menjadi teritori khusus yang berkaitan dengan sepak bola. Hal senada juga diucapkan oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino pada 2014 silam.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI