Namun hal ini dengan catatan jika Persebaya yang ada di posisi keempat dan Bhayangkara di peringkat ketiga, sama-sama menelan kekalahan di laga terakhir mereka.
Di posisi berapa pun Arema FC nanti finis, hasil di musim ini jauh lebih baik dari Liga 1 2019 di mana mereka cuma finis di peringkat ke-9 klasemen akhir.
2. Konsistensi
Konsistensi merupakan hal penting untuk bisa berada di papan atas Liga 1, hal ini dimiliki Arema sejauh kompetisi berjalan di bawah arahan Eduardo Almeida.
Arema FC sempat memegang rekor sebagai tim yang tidak merasakan kekalahan terpanjang musim ini di Liga 1. Mereka sempat tidak terkalahkan di 23 pertandingan beruntun.
Catatan ini mereka torehkan dari September 2021 hingga Februari 2022 saat dikalahkan oleh Persebaya pada 23 Februari lalu.
3. Punya Pengalaman di Liga 1
Eduardo Almeida pertama kali datang ke Indonesia pada putaran kedua Liga 1 2019 dengan menangani Semen Padang. Meski di akhir musim Semen Padang degradasi, performa Kabau Sirah meningkat ditangani Alemida.
Punya pengalaman di kompetisi Indonesia adalah faktor penting lain yang membuat Arema FC harus mempertimbangkan untuk mempertahankan sang juru taktik berusia 44 tahun tersebut.
Baca Juga: LIB Pastikan Pertandingan Persik Kediri Vs Bali United Tanpa Penonton
Kontributor: Aditia Rizki