Salah satu kunci keberhasilan sebuah tim dalam sepak bola tak hanya dari banyaknya pemain bintang di dalam skuad, melainkan juga manajemen yang kuat.
Sejauh ini, PSIS telah membuktikan diri sebagai salah satu tim dengan manajemen yang mumpuni, di bawah arahan sang CEO, Yoyok Sukawi.
Bukti kesolidan dan mumpuninya manajemen PSIS terlihat dari pengembangan sektor pemain muda yang melahirkan dua penggawa Timnas Indonesia, Pratama Arhan dan Alfeandra Dewangga.
Dalam urusan transfer pun, manajemen PSIS tak asal-asalan. Datangnya Taisei Marukawa dan Carlos Fortes menjadi bukti keseriusan manajemen agar tak cuma jadi penggembira di Liga 1 musim depan.
Dan terakhir yang paling penting adalah soal infrastruktur, di mana manajemen PSIS bertekad menjadi klub yang lebih profesional.
![Pimpinan klub PSIS Semarang saat melakukan seremonial Ground Breaking kantor baru. [Suara.com/Budi Arista Romadhoni]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/04/01/54691-psis-semarang.jpg)
3. Infrastruktur
Bila dibandingkan tim Liga 1 lainnya, nampaknya hanya PSIS yang gencar melakukan pembangunan fasilitas untuk tim.
Masuknya Junianto selaku pemilik Wahyu Agung Group yang merupakan pemilik saham PSIS membuat tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar ini menggeber infrastruktur.
Infrastruktur itu berupa tempat latihan atau Training Center bagi para pemain dan juga kantor megah untuk manajemen tim.
Baca Juga: Bungkam Watford, Liverpool Gusur Manchester City dari Puncak Klasemen Liga Inggris
Selain itu, PSIS juga tak melupakan orientasinya melahirkan bakat muda, dengan mengembangkan akademinya yang ditunjang dengan komplek latihan mumpuni.
[Penulis: Felix Indra Jaya]