Suara.com - Manajer Manchester United Ralf Rangnick kerap menahan kesal kala menyaksikan skuadnya bertanding, baik itu di Old Trafford maupun di kandang lawan, terutama ketika pemain-pemainnya malas merebut bola dari lawan.
Jika para pemain Liverpool dan Manchester City serempak maju menembus lawan begitu mendapatkan bola dan meneror lawan begitu kehilangan bola, pemain Manchester United justru berputar-putar di tengah dan sering balik lagi belakang.
Teriakan 'forward, forward' atau 'maju, maju", kerap terdengar dari pinggir lapangan. Bahkan Cristiano Ronaldo kerap kesal kala mendapatkan posisi bagus tapi rekan-rekannya lambat mengumpannya.
![Ekspresi manajer interim Manchester United, Ralf Rangnick usai laga Liga Inggris kontra Watford di Old Trafford, Manchester, Sabtu (26/2/2022) malam WIB. [LINDSEY PARNABY / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/27/68096-ralf-rangnick-mufc.jpg)
Rangnick sepertinya sudah lama memendam amarah, mungkin karena sepak bola menekan yang menjadi filosofinya tak teramalkan oleh timnya.
Tak kuat menahan masygul, manajer MU sejak 29 November 2021 itu menumpahkan unek-uneknya kepada media tak lama setelah Leicester menahan mereka seri 1-1 pada 2 April yang mengikis optimisme finis empat besar.
Rangnick lalu menyibakkan penyakit kronis United, yakni tidak berani beradu fisik dengan lawan baik saat membawa bola maupun merebut bola, keberanian dalam menyerang lawan, sampai tiadanya DNA sepak bola menyerang dalam tubuh sebagian besar pemain United.
Tak perlu menunggu tugas konsultan tim begitu peran pelatih sementaranya selesai, mantan direktur sepakbola RB Leipzig itu tak tahan untuk memberikan rekomendasi kepada hirarki klub agar tim lebih baik lagi.
Dia merekomendasikan empat hal. Satu, rekrutlah manajer dengan gaya bermain spesifik seperti Manchester City mempekerjakan Pep Guardiola dan Liverpool menyewa Juergen Klopp.
Kedua, belilah pemain yang berani beradu fisik dan agresif mengingat saat ini terlalu banyak pemain MU yang enggan main fisik dan malas berlari guna mengganggu lawan dan untuk mengejar bola.
Baca Juga: Rooney Sarankan Paul Pogba dan Cristiano Ronaldo Angkat Kaki dari Manchester United
Ketiga, pelajari dengan saksama DNA pemain yang akan direkrut sebelum mereka menandatangani kontrak bermain di MU.
Keempat, hadapilah kenyataan bahwa butuh tiga jendela transfer lagi untuk meluruskan MU ke jalan prestasi.
Empat rekomendasi itu dikeluarkan Rangnick karena dia melihat skuadnya itu kurang gigih dan kurang agresif.
Contohnya tersingkap saat MU didikte oleh Leicester City akhir pekan lalu yang membuat Setan Merah hampir tak mendapatkan poin.
![Striker Manchester United Cristiano Ronaldo (kedua dari kiri) menendang bola untuk mencetak gol keduanya saat pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Tottenham Hotspur di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Sabtu (12/3/2022). [Lindsey Parnaby / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/03/13/22063-manchester-united-tottenham-hotspur-liga-premier-inggris-cristiano-ronaldo.jpg)
Harus Segera Dibenahi
Gol Kelechi Iheanacho menjadi gambaran nyata mengenai pemain MU yang tiada berani beradu fisik, tidak kreatif dan kurang agresif. Fred begitu mudah ditekel Youri Tielemans, Paul Pogba tak berusaha menutup ruang gerak James Maddison, sedangkan Alex Telles lamban menahan laju Iheanacho.