3 Alasan Erik ten Hag Cocok di Manchester United

Reky Kalumata Suara.Com
Jum'at, 22 April 2022 | 14:57 WIB
3 Alasan Erik ten Hag Cocok di Manchester United
Pelatih Ajax, Erik ten Hag. [Filippo MONTEFORTE / AFP]

Suara.com - Manchester United akhirnya meresmikan Erik ten Hag sebagai manajer baru, pria Belanda ini disebut-sebut cocok menukangi Setan Merah dengan beberapa alasan yang dinilai masuk akal.

Kabar resminya Erik ten Hag sebagai manajer anyar Manchester United ini sekaligus meruntuhkan banyak rumor terkait nahkoda anyar Setan Merah.

Erik ten Hag menggeser posisi yang ditempati Ralf Rangnick saat ini, sementara pria Jerman tak akan pergi dari Manchester United karena memiliki tugas lain.

Terlepas dari pesisime sebagian penikmat sepak bola terkait sepak terjang Ten Hag bersama Man United di masa depan, terdapat beberapa alasan yang membuatnya cocok di Old Trafford.

Dilansir dari Mirror, berikut setidaknya 3 alasan yang membuat Erik ten Hag cocok sebagai manajer Manchester United.

Persoalan Taktik

Prinsip dan bentuk taktik yang diterapkan Erik ten Hag di Ajax Amsterdam dinilai cocok dan sama dengan gaya bermain Man United.

Pertama kali dibangun Ole Gunnar Solskjaer, menerapkan sistem 4-3-2-1 yang saat ini menjadi skema yang paling sering dipakai Ralf Rangnick.

Kemudian formasi lain 3-5-2 dan 4-2-2-2 menjadi uji coba Ralf Rangnick terhadap bagaimana kesiapan pemain dan kekompakan saat bertanding.

Baca Juga: Tanpa Cristiano Ronaldo, Prediksi Line-up Manchester United di Bawah Erik ten Hag

Ajax Amsterdam menggunakan formasi 4-3-2-1 selama 29 kali dari total 36 pertandingan di berbagai kompetisi musim ini, termasuk Liga Belanda dan Liga Champions.

Namun Erik juga sempat mengotak-atik formasi dengan merubahnya menjadi 4-3-3 dan 3-4-3, menarik dinantikan bagaimana penerapan bekal formasi yang dibawa Ten Hag untuk Man United.

Filosofi Bermain

Sejak ditinggal Sir Alex Ferguson, Man United seperti klub tanpa arah dan tujuan meski menyandang nama besar, pun dengan filosofi bermain yang diterapkan.

Baik Solskjaer dan Rangnick masing-masing memiliki pandangan terkait hal ini dan sudah coba diterapkan saat pertama kali menukangi klub.

Solskjaer dengan gaya bermain serangan balik, sementara Rangnick lebih kepada enerjik dan memberi tekanan tinggi meskipun hingga saat ini belum berhasil maksimal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI