Alih-alih revans dan segala tetek bengeknya, Klopp memilih untuk kembali membumi sembari menegaskan bahwa tampil di final Liga Champions bukanlah sebuah kesempatan yang bisa dimiliki sembarang kesebelasan.
"Segalanya baik-baik saja antara saya dan Real Madrid, ini sepak bola di level tertinggi dan siapapun yang berpikir ide bagus untuk memberi kami kesempatan menang kali ini, saya pikir itu akan menjadi kisah bagus, tapi itu tidak akan terjadi karena 2018, melainkan apabila kami mengambil keputusan tepat di atas lapangan dan saya harap kami bisa melakukannya," ujar Klopp.
Motivasi Pasukan Carlo Ancelotti
Carlo Ancelotti, yang mengantarkan Real Madrid melewati garis La Decima pada 2014, menganggap apa yang dilontarkan Salah bisa menjadi motivasi tersendiri bagi Los Blancos.
"Sejarah mencatat Real Madrid juga pernah kalah di sebuah final di Paris. Kami bisa mencari motivasi yang sama sebagaimana Salah di Liverpool. Kami menghormatinya, dia seorang pemain hebat dan tentunya akan menjadi ancaman," kata Ancelotti.
Ancelotti menjelaskan satu-satunya yang mungkin ia harapkan adalah tidak perlu mengulangi situasi sulit seperti ketika menyingkirkan PSG, Chelsea, atau Man City.
Real Madrid harus membalikkan agregat dari PSG, membutuhkan babak tambahan waktu kontra Chelsea untuk lolos dari perempat final, serta bertopang pada dua gol dramatis Rodrygo di leg kedua semifinal untuk membalikkan keadaan di babak tambahan melawan Man City.
Kali ini, Ancelotti berharap Real Madrid tidak harus bersusah payah mengeluarkan diri dari lubang yang dalam di final nanti, dan kalau perlu memaksa Liverpool berada di situasi tersebut.
"Kami ingin Liverpool yang berusaha membalikkan keadaan. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi, tapi kami begitu menghormati mereka. Mereka sungguh luar biasa di Liga Champions musim-musim belakangan. Ini akan menjadi final menghibur yang berimbang dan sarat pertarungan keras," ujar Ancelotti.
Baca Juga: Gary Neville: Liverpool Tak Bisa Imbangi Kualitas Lini Tengah Real Madrid
Sementara Benzema tampaknya sama sekali telah melupakan Kiev 2018 di mana ia mendapat gol cuma-cuma dari blunder Karius.