Timnas Indonesia dibayang-bayangi rekor dan hasil buruk jelang pertandingan ini. Selain tak pernah menang dalam 42 tahun terakhir atas Kuwait, persiapan skuad Garuda juga dinilai tak matang.
Pasukan Shin Tae-yong bertolak ke Kuwait dengan kekuatan 23 pemain. Dua pilar penting harus absen yakni Evan Dimas Darmono dan Egy Maulana Vikri yang masih dibekap cedera.
Rencana Shin Tae-yong untuk memboyong pemain keturunan ke Kualifikasi Piala Asia 2023 juga berantakan. Pasalnya, proses naturalisasi Sandy Walsh dan Jordi Amat belum juga rampung.
Namun, di tengah tekanan hebat yang semakin bertambah karena sorakan pendukung tuan rumah, timnas Indonesia yang dibuat pontang-panting dalam laga ini pada akhirnya berhasil keluar sebagai pemenang.
2. Instruksi Shin Tae-yong

Pahlawan kemenangan timnas Indonesia, Rachmat Irianto tak menampik bahwa instruksi Shin Tae-yong pada jeda babak pertama menjadi salah satu kunci kebangkitan skuad Garuda di laga ini.
Timnas Indonesia yang kelelahan akibat cuaca panas di Kuwait mampu kembali tampil semangat di babak kedua dan bahkan melakoni comeback untuk menang 2-1.
“Sangat sulit bermain di cuaca 40 derajat celcius. Kami kesulitan di babak pertama karena cuaca yang sangat panas,” ujar Racmhat Irianto pasca laga.
“Di babak kedua kami ikuti arahan pelatih bahwa kita harus lebih bekerja keras dan memilii motivasi yang tinggi untuk memenangkan pertandingan, dan kita menangkan pertandingan 2-1, kami sangat bersyukur,” tambahnya.
Baca Juga: Timnas Indonesia Kalahkan Kuwait, Media Vietnam: Rival Kita Raih Kemenangan Alot
3. Pertahanan Solid