Testimoni Ibrahimovic dan Atmosfer Klub yang Berujung dengan Kepergian Mauricio Pochettino dari PSG

Syaiful Rachman Suara.Com
Selasa, 14 Juni 2022 | 17:42 WIB
Testimoni Ibrahimovic dan Atmosfer Klub yang Berujung dengan Kepergian Mauricio Pochettino dari PSG
Pelatih Paris Saint-Germain, Mauricio Pochettino. [FRANCK FIFE / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Media massa Eropa ramai-ramai memberitakan Paris Saint-Germain (PSG) dan pelatih kepala Mauricio Pochettino sepakat mengakhiri hubungan di antara mereka sekalipun kontrak pelatih asal Argentina itu baru habis tahun depan.

Mantan pelatih Tottenham Hotspur itu masuk menggantikan Thomas Tuchel ketika musim 2020/2021 sudah separuh jalan.

Tetapi dia cukup berhasil. Pada periode awal menjadi bos Parc des Princes, Pochettino mempersembahkan Trophee des Champions kepada PSG ketika setelah timnya mengalahkan Marseille 2–1 pada 13 Januari 2021.

Pelatih Paris Saint-Germain asal Argentina, Mauricio Pochettino (kiri) bersama presiden Paris Saint-Germain Nasser Al-Khelaifi dan direktur olahraga Paris Saint-Germain Leonardo (kanan) menghadiri sesi latihan di stadion Santiago Bernabeu di Madrid pada 8 Maret, 2022 menjelang pertandingan sepak bola liga kedua babak 16 besar Liga Championsmelawan Real Madrid.GABRIEL BOUYS / AFP.
Pelatih Paris Saint-Germain asal Argentina, Mauricio Pochettino (kiri) bersama presiden Paris Saint-Germain Nasser Al-Khelaifi dan direktur olahraga Paris Saint-Germain Leonardo (kanan) menghadiri sesi latihan di stadion Santiago Bernabeu di Madrid pada 8 Maret, 2022 menjelang pertandingan sepak bola liga kedua babak 16 besar Liga Championsmelawan Real Madrid.GABRIEL BOUYS / AFP.

Dia sempat membuat PSG terbang di awan setelah mengalahkan Barcelona 4–1 di Camp Nou, lalu menyingkirkan Bayern Muenchen, tapi disingkirkan Manchester City dalam semifinal Liga Champions.

Dia mengakhiri musim pertamanya di PSG bersama trofi Coupe de France setelah menaklukkan AS Monaco dalam final, tapi dia hanya bisa membawa PSG finis urutan kedua di bawah juara liga Lille. Meski begitu kontraknya diperpanjang sampai 2023.

Pada musim keduanya, setelah PSG merekrut superstar-superstar seperti Georginio Wijnaldum, Achraf Hakimi, Sergio Ramos, Gianluigi Donnarumma, Lionel Messi dan Nuno Mendes, Pochettino akhirnya mempersembahkan gelar juara liga pada 2022.

Namun klub tak cuma ingin menjuarai liga. Dengan mendatangkan Messi cs, ditambah Neymar dan Klylian Mbappe yang sudah ada sebelum mereka, pembesar klub sebenarnya ingin meraih apa yang belum diraih PSG, yakni juara Liga Champions.

Tapi yang justru kemudian Pochettino malah mengalami nasib serupa Thomas Tuchel, Unai Emery, Laurent Blanc dan Carlo Ancelotti, tak berhasil mengantarkan PSG mengangkat trofi juara Liga Champions. Tiga dari empat pendahulunya itu kemudian memang mengangkat trofi Liga Champions, tetapi bersama klub lain.

Sekalipun begitu, mantan pelatih Southampton itu sebenarnya sudah bekerja sangat baik untuk PSG. Dia mungkin orang yang tepat untuk klub yang tidak tepat. Seandainya timnya tak terlalu banyak bintang, mungkin cerita akan lain.

Baca Juga: Kisah Rio Mavuba, Satu-satunya Pemain yang Berani Tampar Zlatan Ibrahimovic hingga Terjatuh

Lebih dari itu, Pochettino dan PSG memiliki perbedaan visi yang fundamental. PSG tertarik kepada kemegahan dan karisma, sedangkan Pochettino fokus kepada bekerja sungguh-sungguh.

Yang jelas situasi dalam klub tak begitu bagus untuk Pochettino. Seandainya dia melatih klub besar dengan skuad lebih mudah diatur atau dia memiliki kuasa lebih dalam mendatangkan pemain pilihannya sendiri, mungkin saja dia berhasil mempersembahkan trofi teragung di Eropa kepada PSG.

Masalahnya, PSG memiliki barisan pemain yang sulit diatur dam dikenal memiliki masalah disiplin, padahal ini adalah determinan pokok yang bisa mengantarkan sebuah tim ke level terbaiknya.

Aspek kedisiplinan itu pula yang disorot banyak orang, termasuk mantan strikernya yang kini bermain untuk AC Milan, Zlatan Ibrahimovic.

Penyerang Paris Saint-Germain (PSG) asal Swedia Zlatan Ibrahimovic (kiri) bersaing dengan gelandang Lille asal Prancis Rio Mavuba selama pertandingan sepak bola final Piala Liga Prancis antara Paris Saint-Germain vs Lille pada 23 April 2016 di Stade de France di Saint-Denis, utara Paris. FOTO AFP / FRANCK FIFE.
Penyerang Paris Saint-Germain (PSG) asal Swedia Zlatan Ibrahimovic (kiri) bersaing dengan gelandang Lille asal Prancis Rio Mavuba selama pertandingan sepak bola final Piala Liga Prancis antara Paris Saint-Germain vs Lille pada 23 April 2016 di Stade de France di Saint-Denis, utara Paris. FOTO AFP / FRANCK FIFE.

Testimoni Ibrahimovic

Dalam bukunya "Adrenaline", pesepakbola Swedia itu mengaku menghubungi CEO Paris Saint Germain Nasser Al-Khelafi musim panas lalu. Tujuannya, menawarkan diri menjadi direktur olahraga PSG.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI