Pasalnya, Tramutola menjadi pelatih yang bisa membawa Argentina meraih medali emas di Copa America 1929 atau gelar ke-4 La Albiceleste di ajang tersebut.
Gelar ini diraih Tramutola bersama Francisco Olazar yang merupakan rekannya saat menukangi tim nasional Argentina di Copa America 1929.
Catatan apik itu lantas membuat Tramutola dan Olazar berkiprah di Piala Dunia 1930 yang merupakan Piala Dunia perdana sepanjang sejarah.
Pada Piala Dunia perdana yang digelar di Uruguay tersebut, Tramutola memimpin tim nasional Argentina dengan sematan sebagai Direktur Teknik, dan Olazar berstatus pelatih.
Meski begitu, sematan Direktur Teknik itu belum awam di era tersebut. Sehingga, Tramutola dianggap sebagai pelatih bersama Olazar.
Karena perannya tersebut, Tramutola kemudian mendapat gelar sebagai pelatih termuda sepanjang sejarah Piala Dunia hingga saat ini, yakni di usia 27 tahun 267 hari saat Argentina berhadapan dengan Prancis di laga perdana.
Bersama Olazar, Tramutola kembali mencatatkan kiprah mentereng, yakni membawa Argentina menjadi Runner Up Piala Dunia 1930, usai tumbang dari Uruguay arahan Alberto Suppici.
Usai menjadi pelatih termuda Piala Dunia, Tramutola menjalani karier sebagai pelatih di level klub, di mana ia menukangi Boca Juniors.
Dilansir dari laman Historia de Boca, Tramutola melakoni debut sebagai pelatih Boca Juniors pada 4 April 1937 dan bertahan hingga 31 Juli 1938.
Baca Juga: Pulang ke Persebaya, Marselino Ferdinan Sudah Tak Sabar Berlatih
Dalam rentang waktu tersebut, Tramutola memimpin Boca Juniors sebanyak 47 pertandingan dengan catatan 25 kemenangan, 9 hasil imbang, dan 13 kekalahan.
Setelahnya, Tramutola melatih Ferrocarril Oeste yang bermain di kasta kedua Argentina, dan juga melatih Velez Sarsfield.
Pada 30 November 1968 atau di usia 66 tahun, Tramutola menghembuskan nafas terakhirnya di Buenos Aires, Argentina.
Hingga saat ini, kiprah gemilang Tramutola sebagai pelatih termuda di Piala Dunia masih belum terpecahkan.
Akankah rekor tersebut bertahan lebih lama lagi? Ataukah justru rekor yang dipegang mendian Tramutola bakal pecah di Piala Dunia 2022 Qatar?
[Penulis: Felix Indra Jaya]