Suara.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyebutkan tragedi Kanjuruhan bukan bentrok antar supporter Persebaya dan Arema FC. Hal itu dikatakan dalam pernytaannya di Instagram pribadi, Minggu pagi.
Sebanyak 127 orang meninggal dunia dalam tragedi itu. Sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal dunia saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.
Hingga Minggu pagi, sekitar 180 orang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Malang. Selain korban meninggal dunia, tercatat sebanyak 13 unit kendaraan mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.
Berikut ini pernyataan lengkap Mahfud MD:
Saya sudah dapat informasi dari Kapolri, Jenderal Listyo Sigit. Saya juga sudah berkordinasi dengan Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta.
Pemerintah menyesalkan atas kerusuhan di Kanjuruhan. Pemerintah akan menangani tragedi ini dengan baik.
Kepada keluarga korban, kami menyampaikan belasungkawa. Kami juga berharap agar keluarga korban bersabar dan terus berkordinasi dengan aparat dan petugas pemerintah di lapangan.
Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban.
Sebenarnya, sejak sebelum pertandingan pihak aparat sdh mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan.
Misal, pertandingan agar dilaksanakan sore (bukan malam), jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang.
Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh Panitia Pelaksana yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan ticket yang dicetak jumlahnya 42.000.
Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar supporter Persebaya dgn Arema. Sebab pada pertandingan itu supporter Persebaya tidak boleh ikut menonton.
Supporter di lapangan hanya dari pihak Arema. Oleh sebab itu, para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas.
Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar supporter.
Pemerintah telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari ke waktu dan akan terus diperbaiki.