4 Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Tragedi Kanjuruhan

Syaiful Rachman Suara.Com
Senin, 03 Oktober 2022 | 14:43 WIB
4 Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Tragedi Kanjuruhan
Seorang suporter Arema FC (Aremania) membawa bunga di depan Stadion Kanjuruhan, Malang, jawa Timur, Minggu (2/10/2022). [ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pecahnya kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022), yang memakan ratusan korban jiwa menjadi pelajaran berharga bagi berbagai pihak untuk berbenah.

Sebagaimana diketahui, tragedi di Kanjuruhan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya menyebabkan 125 suporter meninggal dunia dan 323 lainnya mengalami luka.

Mulai dari PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), Pihak Kepolisian, Panpel Pertandingan, hingga suporter, sudah semestinya sama-sama berbenah agar tragedi serupa tak terjadi di kemudian hari.

Berikut pelajaran penting yang bisa dipetik dari pecahnya Tragedi Kanjuruhan.

Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.

1. Jam Pertandingan Malam

Jam pertandingan malam menjadi salah satu faktor yang sangat penting di balik terjadinya tragedi Kanjuruhan. Menurut Founder Pandit Football sekaligus Pemimpin Redaksi Narasi, Zen RS, laga malam punya risiko besar bagi penonton.

Menurutnya, menggelar laga sore merupakan salah satu mitigasi karena semakin malam tingkat kesulitan untuk pengamanan juga meningkat karena situasinya gelap.

“Bermain jam 20.00, selesai kira-kira jam 22.00. Bubaran massa bisa jam 24.00 masih berkeliaran di jalanan kota. Untuk laga tensi tinggi, horor betul itu potensinya saat massa masih di jalanan saat tengah malam,” tulis Zen RS.

2. Prosedur Antisipasi Kerusuhan

Baca Juga: Presiden Arema Nyatakan Siap Tanggung Jawab Atas Tragedi Kanjuruhan: Mohon Maaf kepada Korban dan Masyarakat Indonesia

Selanjutnya, pelajaran penting yang juga bisa dipetik dari Tragedi Kanjuruhan ialah perbaikan prosedur dalam mengantisipasi kerusuhan yang terjadi di stadion.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI