Suara.com - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan jika tim investigasi yang dibentuk federasi sepak bola Indonesia itu sudah mulai bekerja pada Minggu (2/10/2022).
Dilansir dalam laman resmi PSSI, Senin (3/10/2022), hal itu diungkapkan Iriawan usai mengunjungi Stadion Kanjuruhan pada Minggu.
Iriawan mengunjungi lokasi terjadinya tragedi paling berdarah dalam sepak bola Indonesia itu bersama Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendi, Menpora Zainudin Amali, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Nico Afinta, Ketua Komdis Erwin Tobing dan Dirut LIB Ahmad Hadian Lukita.

"PSSI menyampaikan duka yang mendalam terkait insiden ini," kata Iriawan.
"Kami juga meminta maaf kepada keluarga korban dan semua pihak," sambungnya dikutip laman resmi federasi.
"Tentu menjadi evaluasi PSSI agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Kami juga langsung membentuk tim investigasi untuk insiden ini. Tim sudah bekerja mulai hari ini,” sambung Iriawan.
PSSI mendukung pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini. Apalagi kejadian ini mencoreng wajah sepak bola Indonesia.
"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan hingga waktu yang tidak ditentukan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," tambahnya.
Sementara itu, Menpora, Zainudin Amali meminta PSSI untuk melakukan evaluasi agar tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan lebih dari seratus orang tidak terulang kembali.
Baca Juga: Sepak Terjang Valentino "Jebret", Undur Diri sebagai Komentator Liga 1 Usai Tragedi Kanjuruhan
"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, PSSI diminta melakukan evaluasi secara total terhadap sistem saat ini, yang digunakan sebagai cara berkompetisi sehingga akan dapatkan cara terbaik, para pemain bisa main tenang, dan penonton nyaman menonton," kata Amali.