Kane sempat dilarang pakai ban lengan One Love, gegara kampanyekan LGBT?
Sempat mencuat dugaan bahwa ban One Love mewakili pesan untuk mengkampanyekan hak-hak kelompok LGBT. Hal tersebut disinyalir berkat motif warna ban lengan itu yang mirip dengan pelangi, yakni simbol solidaritas kelompok yang masuk ke dalam payung seksualitas tersebut.
Dugaan tersebut diperkuat dengan larangan oleh FIFA kepada Harry Kane seperti yang sempat disinggung sebelumnya. FIFA memiliki aturan keras yang melarang segala bentuk atribut representasi ideologi politik pada seragam dan perlengkapan pemain.
Ideologi maupun pesan politik yang dilarang tersebut juga termasuk kampanye LGBT. Adapun sebelumnya, pihak tuan rumah yakni Qatar sempat mewanti-wanti bagi para pemain maupun penonton untuk tidak mengkampanyekan ideologi LGBT saat piala dunia berlangsung.
Aturan tersebut terkait dengan hukum Qatar yang berasaskan ajaran Islam.
Kendati demikian, federasi sepak bola Inggris, The FA telah menyurati FIFA untuk mengizinkan Kane mengenakan ban lengan warna-warni itu.
Mengutip Sky Sports, Kepala Eksekutif FA Mark Bullingham menyurati FIFA bulan yang lalu dan kini masih menunggu jawaban.
Layaknya Kane, Bullingham juga bersikeras agar ban lengan tersebut tetap dikenakan demi mengirimkan pesan inklusivitas kepada penonton dunia. Bullingham juga mengaku pihaknya siap membayar denda jika FIFA tak memberi izin tersebut
"Mereka (FIFA) hingga kini belum merespon. Saya yakin bahwa mereka akan memberikan larangan, dan jika memang benar demikian kami akan membayar denda," ujar Bullingham saat diwawancarai awak media Sky Sports.
Baca Juga: 4 Timnas Piala Dunia 2022 Paling Banyak Pakai Pemain Keturunan, Salah Satunya Tuan Rumah Qatar
"Bagi kami, langkah ini sangat penting untuk membawa pesan nilai-nilai yang kami junjung," timpal Bullingham.