Pada Piala Dunia 2018, ketika Inggris dikalahkan oleh Kroasia di semifinal, dan pada Euro 2020, ketika mereka kalah di final lewat adu penalti dengan Italia, para anak asuh Southgate dilumpuhkan oleh kurangnya naluri membunuh.
Kehati-hatian bawaan itu terlihat jelas dari pemilihan Declan Rice dan Kalvin Phillips oleh Southgate sebagai sepasang gelandang bertahan melawan Italia, sementara ia bermain dengan tiga bek tengah dan Jordan Henderson dalam peran lini tengah yang merusak ketika melawan Kroasia.
Phillips dan Henderson dibawa ke Qatar, tapi Southgate pada akhirnya siap untuk mengesampingkan pendekatan pragmatisnya karena kemunculan Bellingham.
Melawan Iran, Bellingham diberi kebebasan untuk ikut menyerang dan memberikan efek yang menghancurkan.
"Saya pernah bilang saya ingin mencetak lebih banyak gol untuk Dortmund dan Inggris. Ini momen yang membanggakan bagi saya," kata Bellingham.
Selain mencetak gol pembuka Inggris, Bellingham, dengan ketenangan dan kekuatannya membantu Harry Kane menyediakan umpan silang untuk gol Raheem Sterling.
Bellingham juga mengirim Callum Wilson berlari di sayap kanan lewat umpan sangat terukur jelang peluit panjang, sebelum diakhiri eksekusi gol Jack Grealish.
Bellingham tak hanya muncul pada saat-saat Inggris melakukan serangan mematikan, ia juga memastikan dirinya kembali ke posisinya di samping Rice saat memerlukan permainan lebih bertahan.
Yang lebih mengejutkan lagi, dua tahun lalu, Bellingham masih bermain di liga kasta kedua Inggris bersama Birmingham.
Baca Juga: Piala Dunia 2022: Super Dramatis! Sepasang Gol Telat Iran Benamkan Wales di Stadion Ahmed bin Ali
Dia baru 18 kali tampil dalam pertandingan internasional bersama Inggris namun telah dibandingkan dengan Frank Lampard, Bryan Robson dan Stevan Gerrard, para legenda timnas Inggris yang bakat individunya tercakup dalam kehadiran lini tengah serba guna Bellingham.