Bisa dibilang, Timnas Indonesia U-22 ini belum terlalu lama berkumpul. Sehingga, chemistry antarpemainnya belum mencapai level yang optimal.
Hal ini bisa terlihat dari permainan skuad Garuda Muda ketika meladeni perlawanan Lebanon pada pertandingan uji coba kemarin.
Belum terlihat perpaduan antara satu pemain dengan pemain lainnya, terutama di lini-lini yang membutuhkan kolaborasi intensif di atas lapangan.
2. Gaya Bermain yang Monoton
![Duel Timnas Indonesia U-22 vs Lebanon dalam laga uji coba di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat (14/4/2023). [PSSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/04/15/66018-duel-timnas-indonesia-u-22-vs-lebanon.jpg)
Permainan Timnas Indonesia U-22 pada pertandingan melawan Lebanon U-22 memang seperti tak memiliki banyak variasi terutama dalam skema menyerang.
Permainan tim asuhan Indra Sjafri juga bisa disebut menerapkan gaya bermain yang monoton. Sebab, skuad Garuda Muda lebih muda ditebak karena mengandalkan winger.
Skema serangan balik cepat untuk membobol pertahanan lawan juga sepertinya belum bisa terasah dengan baik.
Padahal, penyelenggaraan SEA Games 2023 hanya tinggal menunggu waktu. Tak ada banyak waktu yang bisa dimaksimalkan Timnas Indonesia U-22 untuk mempersiapkan diri.
3. Banyak Pemain yang Minim Pengalaman
Baca Juga: Waketum PSSI Zainudin Amali Salat Idul Fitri Bersama Pemain Tim Indonesia U-22

Sebetulnya, Timnas Indonesia U-22 diperkuat banyak sekali pemain-pemain muda yang memiliki label tim nasional pada persiapan SEA Games 2023 ini.