Salah satu momen paling terkenal dalam karir Collina adalah ketika ia dipilih sebagai wasit untuk memimpin pertandingan final Piala Dunia FIFA 2002 antara Brasil dan Jerman. Penampilannya yang tegas dan otoritatif membuatnya dihormati oleh pemain, pelatih, dan penonton. Pertandingan tersebut dianggap sebagai salah satu final Piala Dunia yang paling terkendali dan terawasi dengan baik.
2. Ekspresi Wajah Intens
Pierluigi Collina dikenal karena ekspresi wajahnya yang intens dan serius di lapangan. Ekspresi tersebut menjadi ciri khasnya dan membuatnya mudah dikenali oleh semua orang. Ketegangan dan fokus yang terpancar dari wajahnya seringkali mencerminkan pentingnya pertandingan dan keputusan-keputusan yang harus diambilnya.
3. Keputusan Kontroversial
Meskipun Collina dihormati sebagai wasit yang adil dan tegas, ia juga terlibat dalam beberapa keputusan kontroversial. Salah satu contohnya adalah ketika ia memberikan penalti kepada tim Jerman dalam pertandingan perempat final Piala Dunia 2002 melawan Amerika Serikat. Keputusannya tersebut menuai kontroversi dan perdebatan di kalangan penggemar sepak bola.
4. Sikap Tegas dan Disiplin
Collina terkenal karena sikapnya yang tegas dan disiplin di lapangan. Ia tidak segan-segan memberikan kartu kuning atau merah kepada pemain yang melanggar aturan dengan serius. Sikapnya yang konsisten dalam menerapkan aturan dan menjaga disiplin dianggap sebagai salah satu kualitas terbaiknya sebagai wasit.
5. Penghargaan Wasit Terbaik FIFA
Collina meraih penghargaan Wasit Terbaik FIFA sebanyak enam kali berturut-turut dari tahun 1998 hingga 2003. Penghargaan tersebut merupakan pengakuan atas keunggulan dan kontribusinya dalam memimpin pertandingan sepak bola dengan profesionalisme dan integritas.
Baca Juga: Ranking FIFA Indonesia Turun Setelah Kekalahan dari Argentina? Cek Disini!
Meskipun aksi-aksi terkenal Collina mencakup momen-momen yang positif maupun kontroversial, ia tetap dianggap sebagai salah satu wasit terbaik dalam sejarah olahraga ini. Dedikasinya terhadap keadilan dan integritas dalam sepak bola telah meninggalkan jejak yang berarti dalam permainan ini.