Suara.com - Sejak Erick Thohir menjabat sebagai Ketua Umum PSSI periode 2023-2027, beberapa kali ia telah membuat pernyataan yang kontroversial, yang telah menarik perhatian publik.
Sebagai individu yang telah lama terlibat dalam dunia olahraga nasional, Erick Thohir dikenal sebagai sosok yang blak-blakan dan tegas.
Ini terlihat dari program-program kerjanya dan tanggapannya yang tegas terhadap berbagai isu. Namun, terkadang pernyataan-pernyataannya tersebut memicu kontroversi.

Berikut deretan pernyataan kontroversial Erick Thohir:
1. Erick Thohir Soal Pelatih Tak Lepas Pemain ke Timnas
Erick memberikan pernyataan mengenai kontroversi seputar penolakan pelatih asing untuk melepaskan pemain ke Timnas Indonesia U-23.
Erick Thohir menjelaskan bahwa pendapatnya ini berdasarkan situasi di mana beberapa pelatih, seperti Thomas Doll dari Persija Jakarta dan Bernardo Tavares dari PSM Makassar, enggan melepaskan Rizky Ridho dan Dzaky Asraf untuk bergabung dengan Timnas Indonesia U-23.
Meskipun pemain-pemain ini bersedia memperkuat timnas dalam kompetisi Piala AFF U-23 2023, mereka tidak dapat bergabung karena kompetisi tersebut tidak termasuk dalam jadwal FIFA.
Erick Thohir juga menyadari bahwa Piala AFF U-23 hanyalah turnamen sementara. Bagaimanapun, menurutnya, pemain seharusnya diizinkan untuk bergabung dengan tim nasional jika mereka memiliki keinginan untuk memperkuat negara.
Baca Juga: Bukan Piala AFF U-23 2023, Ini Target Timnas Indonesia U-23 yang Diinginkan Erick Thohir
Erick Thohir juga menggarisbawahi pentingnya pelatih asing untuk menghormati Timnas Indonesia. Ia mengusulkan bahwa pelatih asing harus memahami dan menghormati kultur sepak bola Indonesia.
2. Sebut Sepakbola Lingkaran Setan
Pernyataan kontroversial sempat dilontrakan Erick Thohir sebelum ia terpilih menjadi Ketum PSSI baru. Ia sempat menyebut sepak bola seperti lingkaran setan.
Kemudian dia menjelaskan lingkaran setan yang dimaksudnya itu. Kata dia, lingkaran setan sepakbola itu berisi manajemen, pemain, pelatih dan suporter atau pendukung.
"Kalau manajemen tidak baik, tim berarti tidak baik. Kalau pelatih tak baik, manajemen kena. Kalau tim tak baik, suporter juga tidak baik. Kalau suporternya tak baik, timnya juga tidak," jelasnya.
3. Senbut Timnas Pernah Dibayar untuk Kalah