Suara.com - Ragnar Oratmangoen, pemain keturunan Indonesia yang tengah proses naturalisasi menjadi WNI, bercerita bahwa ayahnya sempat tidak diakui sebagai warga Belanda. Kemudian, ada tanda bintang di paspornya.
Ragnar Oratmangoen tak lama lagi akan menjadi WNI. Prosesnya sedang diurus supaya bisa segera dibahas oleh DPR sebelum nantinya disetuji oleh presiden.
Apabila prosesnya lancar, Ragnar Oratmangoen diperkirakan sudah bisa membela Timnas Indonesia pada Maret 2023.
Lancarnya proses Ragnar Oratmangoen untuk menjadi WNI membuat sang ibu terkejut. Sebab, ayahnya butuh proses yang lama untuk akhirnya mendapatkan kewarganegaraan Belanda.
"Kedua orang tua saya sangat gembira walaupun ibu saya sempat sedikit kaget. Walaupun ayah saya lahir di Belanda, dia berstatus tanpa kewarganegaraan untuk waktu yang lama," ujar Ragnar Oratmangoen, dikutip dari Leeuwarder Courant.
"Ada tanda bintang di paspor miliknya. Alhasil, dia tidak sepenuhnya jadi warga negara Belanda, contohnya dia tidak punya hak untuk ikut memilih," lanjutnya.
"Butuh waktu sampai akhirnya dia benar-benar memiliki warga negara Belanda, itu terjadi setelah dia diharuskan mengirim surat resmi pada Ratu," kata Ragnar Oratmangoen lagi.
"Saya berpikir bahwa situasi saat ini terbilang gila karena hal tersebut [perpindahan kewarganegaraan untuk Oratmangoen] bisa terjadi dengan sangat cepat," imbuhnya.
Lantas, siapa ayah Ragnar Oeratmangan?
Baca Juga: Bukan Korea Selatan, Agen Bawa Pratama Arhan Gabung Klub Eropa?
Dilansir dari SatuMaluku, ayah Ragnar Oratmangoen bernama Philip Oratmangoen yang berasal dari Maluku, tetapi dirinya lahir di Belanda.
Orangtua Philip Oratmangoen merupakan mantan pegawai atau serdadu KNIL di jaman kolonial Belanda. Usai kemerdekaan Indonesia, mereka hijrah ke Belanda dan menenap di Nistelrode.
Sehingga ada kemungkinan, Philip Oratmangoen cukup lama untuk mendapat status kewarganegaraan Belanda karena asal usulnya.
Untuk pekerjaan, Philip Oratmangoen dulunya adalah pesepak bola.
Sang ayah sempat bermain di klub amatir Belanda yang banyak dibela oleh orang-orang Maluku. Klub tersebut bernama FC Ewab.
Ragnar menyebut bahwa sang ayah yang jadi inspirasi terbesarnya untuk menjalani karier sebagai pesepak bola.