Pratama Arhan, dengan kehadiran Nathan Tjoe-A-On di bek sayap kiri, memberikan dorongan serangan yang lebih agresif saat masuk di babak kedua.
Kemampuannya untuk mengintegrasikan diri dengan cepat dengan rekan satu tim membuat Arhan efektif dalam mendistribusikan bola.
Keberhasilan Timnas Indonesia mencetak gol di pertandingan terakhir juga tidak lepas dari kecerdasan Arhan dalam mengirim bola.
Meskipun Nathan Tjoe-A-On menjadi opsi, kemampuan Arhan dalam mengirim umpan dari sayap tidak boleh diabaikan oleh Shin Tae-yong saat menentukan susunan pemain utama.
3. Egy Maulana Vikri
Egy Maulana Vikri, sang "anak hilang", kembali membuktikan dirinya sebagai penyerang andalan Timnas Indonesia.
Meski baru bermain di babak kedua, pergerakan dan posisinya sering kali merepotkan pertahanan lawan.
Egy berhasil mencetak gol yang membawa kemenangan untuk Timnas Indonesia di pertemuan pertama.
Dengan kemungkinan absennya Rafael Struijk, kombinasi antara Egy Maulana Vikri dan Ragnar Oratmangoen dapat menjadi strategi utama Shin Tae-yong.
Baca Juga: Lapangan Latihan Timnas Indonesia di Vietnam Jadi Sorotan, Netizen: Kayak di Alun-alun
Kecepatan Egy Maulana Vikri dan kemampuan finishing Ragnar berpotensi besar membawa Timnas Indonesia meraih kemenangan sekali lagi atas Vietnam.