Infografis
Tragedi itu terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, saat Arema FC berhadapan dengan Persebaya Surabaya di pekan ke-11 Liga 1 2022/2023.
Usai pertandingan yang berakhir 2-3 untuk kemenangan Persebaya itu, penonton di tribun Stadion Kanjuruhan mulai memasuki lapangan.
Hal ini memaksa pihak Polisi menembakkan gas air mata yang berujung pada tragedi memilukan dan menjadi tragedi terbesar di sepak bola Indonesia dan salah satu tragedi memilukan di kancah dunia.
Usai tragedi tersebut, Presiden FIFA, Gianni Infantino, menyambangi Indonesia dan bertemu PSSI.
Pertemuan itu sebagai bentuk ungkapan duka cita dari induk sepak bola dunia terhadap tragedi itu.
Tapi setelah pertemuan itu, FIFA dan PSSI melakoni agenda yang menuai kecaman dari banyak pihak, yakni Fun Football atau bermain sepak bola.
Acara tersebut kemudian membuat Susi Pudjiastuti naik pitam dan memberikan sindiran keras ke FIFA yang justru bermain sepak bola di tengah-tengah Tragedi Kanjuruhan.
“What a shame on you @FIFAcom,” kritik Susi Pudjiastuti melihat potret Presiden FIFA bermain sepak bola dengan Ketua Umum (Ketum) PSSI kala itu, Mochamad Iriawan.
Usai Tragedi Kanjuruhan itu, PSSI pun melakukan reformasi di badan pengurus dan juga sepak bola nasional atas rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
Baca Juga: Istri Kaka Slank Ungkap Iis Goddie Bag Jelang Pernikahan Anak Susi Pudjiastuti
(Felix Indra Jaya)
