Sementara dua kekalahan lainnya bersama Arab Saudi, Mancini tak berdaya saat melawan Yordiania (3-4-3) dan Korsel (3-4-2-1). Secara garis besar, dua formasi ini pun tak jauh bereda dengan pola 4-2-3-1, fokus pada penguasaan bola di lini tengah.
Selain tak mampu atasi dengan tim 4-2-3-1, salah satu kelemahan dari Roberto Mancini ialah ia bukan tipikal yang punya formasi baku.
Mancini termasuk pelatih dengan taktik yang fleksibilitas dengan formasi berbeda-beda. Ia bisa memainkan formasi 4-3-1-2, 3-5-2, 4-3-3, atau memakai taktik 4-2-3-1.
Namun yang menjadi PR besar bagi Shin Tae-yong ialah bahwa Mancini termasuk tipikal pelatih yang punya gaya pertahanan solid. Mancini merupakan pelatih konservatif, baginya yang terpenting ialah kemenangan dan tak peduli dengan permainan indah.