Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia

Galih Prasetyo Suara.Com
Rabu, 06 November 2024 | 21:25 WIB
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
Stadion Oepoi di Kota Kupang, NTT, dalam proses rehabilitasi dengan dukungan APBN Tahun Anggaran 2021-2022 sebesar Rp40,6 miliar. (ANTARA/Dok. Kanwil DJPb NTT)

"Kami di NTT ini kekurangan pelatih berlisensi. Kalau bakat pemain-pemain di sini banyak yang bagus," ucap Yabes.

Pesepak bola Bali United Yabes Roni (kedua kiri) berebut bola dengan pesepak bola tim asal Australia Central Coast Mariners Bradley Tapp (kedua kanan) saat pertandingan Grup G Piala AFC 2023/2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (8/11/2023). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.
Pesepak bola Bali United Yabes Roni (kedua kiri) berebut bola dengan pesepak bola tim asal Australia Central Coast Mariners Bradley Tapp (kedua kanan) saat pertandingan Grup G Piala AFC 2023/2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (8/11/2023). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.

Selain itu, Yabes mengutarakan bahwa fasilitas sepak bola juga tidak merata di NTT. Salah satu fasilitas yang terbaik ada di Kupang yakni milik Bali United.

Yabes bilang fasilitas sepak bola harus bisa tersebar merata di seluruh NTT. "Harapannya bukan cuma di Kupang, tapi juga ada di Alor dan tempat-tempat lainnya,"

"Jika ada akademi, mereka (pemain NTT) pasti bersemangat dan termotivasi. Suatu saat nanti pasti bisa bermain di liga profesional dan bela Timnas Indonesia," tambah Yabes.

Walaupun sudah mulai membaik, hingga saat ini NTT belum mempunyai klub sepak bola sendiri seperti provinsi-provinsi lain di NTT.

Padahal NTT mempunyai talenta-talenta yang mumpuni yang mampu bersaing dengan para pesepak bola dari luar NTT.

"Secara klub memang kita belum ada. Tetapi kalau dari sisi individu pemain-pemain kita bisa bersaing dengan pemain dari luar NTT," kata penggiat sepak Bola di NTT Piter seperti dikutip dari Antara.

Sebenarnya tidak hanya Yabes Roni, talenta berbakat dari NTT. Sejak menjamurnya SSB di NTT pada periode 2016 hingga 2018, muncul pemain berbakat dari wilayah ini.

Pada 2017 NTT sempat menyumbang delapan pemainnya untuk ikut seleksi timnas Indonesia mulai dari Timnas U-22 Yabes Roni Malaifani (Alor), Timnas U-19 Aldo Leki dan Fladiano Soares dari SSB Bintang Timur Atambua, Gery Sae dari Ngada, Abdul Hamid dan Endong Tirtayasa Flores Timur, serta Muhamad Junedin dari Kota Kupang.

Baca Juga: Sinyal Bahaya untuk Timnas Indonesia, Jepang Diprediksi Panggil Bomber 144 Gol

Kemudian juga timnas U-15 Ruslan Bale Esa (Alor). Usia-16 Paulinus Gabriel Ati (SSB Bintang Timur Atambua).

Kemudian juga yang merumput klub-klub besar Liga I. Di Bali United ada Yabes Roni Malaifani (Alor), lalu ada Junius Bate yang sempat memperkuat Bali United dan Persela.

Kemudian Alfonsius Kelvan dari Ngada yang juga sempat memperkuat Bali United, Persebaya, hingga Borneo FC. Serta ada Alsan Sanda dari Kupang yang membela Bhayangkara FC.

Terakhir ada winger kelahiran Atambua yang merumput di kasta kedua Liga Australia, Westren Knight FC namun di musim ini berstatus tanpa klub.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI