Saat itu diadakan turnamen bernama Piala Jusuf yang mempertemukan tim-tim antar kabupaten di NTT. Maka tak mengherankan jika tim sepak bola NTT baru berpartisipasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) pada 1989.
Berstatus debutan di PON 1989, tim NTT langung terhenti di babak fase grup. Setelah 1989, tim NTT baru lagi berpartisipasi di PON 2021. Prestasi ditorehkan tim NTT pada PON 2024 setelah mampu lolos sampai babak perempat final.
Maka tidak mengherankan jika publik nasional kurang familiar dengan pesepak bola dari NTT. Sosok Yabes Roni Maliafani yang saat ini mulai dikenal publik.
Pemain kelahiran Pulau Alor itu menjadi salah satu talenta terbaik NTT dari lapangan hijau. Menariknya, Yabes sempat mengutarakan bagaimana kondisi sepak bola di kampung halamannya, NTT.
Yabes saat live Instagram dengan Bali United pada 23 Juni 2020 sempat mengutarakan bahwa di NTT punya bakat-bakat sepak bola, sayangnya kata Yabes di NTT kekurangan pelatih.
"Kami di NTT ini kekurangan pelatih berlisensi. Kalau bakat pemain-pemain di sini banyak yang bagus," ucap Yabes.

Selain itu, Yabes mengutarakan bahwa fasilitas sepak bola juga tidak merata di NTT. Salah satu fasilitas yang terbaik ada di Kupang yakni milik Bali United.
Yabes bilang fasilitas sepak bola harus bisa tersebar merata di seluruh NTT. "Harapannya bukan cuma di Kupang, tapi juga ada di Alor dan tempat-tempat lainnya,"
"Jika ada akademi, mereka (pemain NTT) pasti bersemangat dan termotivasi. Suatu saat nanti pasti bisa bermain di liga profesional dan bela Timnas Indonesia," tambah Yabes.
Baca Juga: Sinyal Bahaya untuk Timnas Indonesia, Jepang Diprediksi Panggil Bomber 144 Gol
Walaupun sudah mulai membaik, hingga saat ini NTT belum mempunyai klub sepak bola sendiri seperti provinsi-provinsi lain di NTT.