Suara.com - Berawal dari keputusan memecat Shin Tae-yong, publik Tanah Air dikejutkan dengan munculnya orang-orang lama PSSI yang naik panggung drama ini.
Komentator kondang sepak bola Indonesia, Valentino Simanjuntak, lewat unggahan akun Istagram pribadi menyinggung tentang kembalinya orang-orang lama PSSI.
Orang-orang lama PSSI yang muncul naik ke panggung dalam drama pemecatan Shin Tae-yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia.
Diawali permintaan maaf Valentino yang tidak turut dalam mengantar Shin Tae-yong ke bandara untuk pulang ke Korea Selatan.
Kemudian Valentino menyinggung petinggi-petinggi federasi yang menurutnya harus waspada dengan fenomena dadakan.
Di mana muncul pihak-pihak di belakang pemecatan Shin Tae-yong hingga dengan dukungan orang-orang lama PSSI yang mulai bermuncula.
"Bapak ibu 'BOD' hati-hati sama pembisik dan influencer yang salah, apalagi kalau yang mulai support orang-orang lama yang akhir-akhir ini bermunculan."
"Waspadalah, jangan sampai niat baik malah mereka manipulasi. Ini situasi di mana mereka mau turut berandil kalau sampai sukses."
"Tapi di sisi lain bisa jadi mereka yang nggak mau lihat CV BOD sekarang melebihi mereka," tulis Valentino Simanjuntak.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-20 Kalah dari Suriah, Netizen: Takutnya Ini Karma dari STY
Berikut ini beberapa orang-orang lama PSSI yang bermunculan dalam drama pemecatan Shin Tae-yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia.
1. Nurdin Halid
![Nurdin Halid [suara.com/Dian Rosmala]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/09/29/77161-nurdin-halid.jpg)
Dengan penuh percaya diri mantan Ketum PSSI ini menyebut Shin Tae-yong bukan sosok yang bisa dibanggakan sepak bola Indonesia.
Ia justru lebih membanggakan skuad Timnas Indonesia yang lolos ke Piala Asia 2007 tanpa pemain naturalisasi, tetapi sebagai tuan rumah.
"Kalau kita lihat juga apa yang membanggakan dengan Shin Tae-yong? Hanya dengan dia berhasil meloloskan tim U-23 ke semifinal (Piala Asia U-23). Kalau Piala Asia menurut saya lebih berhasil 2007," kata Nurdin Halid saat acara dialog di TV One, Kamis (9/1/2025).
"2007 tanpa (pemain) diaspora. Tanpa naturalisasi gitu ya. Kita (Timnas Indonesia 2007) selisih gol lebih bagus daripada 2023. Waktu Piala Asia 2007, Indonesia menang atas Bahrain, 2023 Indonesia hanya melawan Vietnam. Poinnya 3, kalah lawan Irak 1-3, kalah lawan Jepang 1-3, kalah dari Australia."