Suara.com - Timnas Indonesia U-17 memastikan satu tiket ke Piala Dunia U-17 2025 yang akan berlangsung di Qatar, November mendatang.
Dua kemenangan atas Korea Selatan dan Yaman di Piala Asia U-17 2025 tak hanya membawa skuad asuhan Nova Arianto ke Piala Dunia, namun juga melaju ke perempat final.
Manajer Timnas Indonesia Sumardji menjelaskan bahwa kekuatan dalam berduel fisik menjadi salah satu program prioritas dari pelatih Timnas U-17 Nova Arianto.
"Salah satu program prioritas Pelatih Nova. Pemain harus kuat dalam bodycharge," kata Sumardji melansir ANTARA, Rabu (9/4/2025).
"Asupan nutrisi diperhatikan dan kewajiban gym semua pemain, di bawah arahan pelatih fisik coach Sofie Imam," lanjutnya.
Secara kasat mata, para pemain timnas U-17 asuhan Pelatih Nova yang berkompetisi di Piala Asia U-17 2025 memang memiliki bentuk tubuh yang lebih kekar dibanding para pendahulunya.
Salah satu video yang dirilis oleh akun Instagram resmi timnas Indonesia sempat memperlihatkan secuplik latihan fisik yang harus dijalani Muhammad Zahaby Gholy dan kawan-kawan.
Pada video itu terlihat para pemain timnas U-17 menjalani latihan berlari di tanjakan yang terlihat cukup melelahkan bagi mereka.
Timnas Indonesia U-17 yang berkompetisi di Piala Asia U-17 2025 memiliki rata-rata tinggi badan 173,1 cm. Meski cukup tinggi dibanding rata-rata orang Indonesia, yakni 163,5 cm, tinggi rata-rata itu agak tertinggal dibanding para kompetitor lainnya.
Baca Juga: Piala Asia U-17: Jeniusnya Nova Arianto Ambil Keputusan di Babak Kedua Laga Lawan Yaman
Meski demikian, Timnas Indonesia U-17 mampu mencatatkan kemenangan dari dua pertandingan fase grup yang telah dimainkan di Piala Asia U-17.
Walaupun tidak memberikan rincian berapa tinggi badan minimal pemain timnas U-17, Sumardji mengakui bahwa tim kepelatihan memiliki kriteria tersendiri mengenai tinggi badan pemain, namun hal itu dapat dikecualikan jika terdapat kelebihan-kelebihan lain.
"Yang tingginya kurang (bisa masuk timnas U-17), dengan catatan punya talenta yg lebih dalam semua aspek," pungkas Sumardji.
Timnas Indonesia U-17 telah memastikan lolos ke perempat final Piala Asia U-17 2025 sekaligus mengamankan tiket ke putaran final Piala Dunia U-17 2025.
Dengan koleksi enam poin yang dimilikinya hasil dari kemenangan atas Korea Selatan dan Yaman, timnas U-17 dipastikan menghuni dua teratas klasemen akhir Grup C.

Garuda Muda akan memainkan laga terakhir fase grup dengan menghadapi Afghanistan pada Jumat (11/4) dini hari WIB.
Visi bermain dan mental yang bagus seperti disebut Nova Irianto itu semakin kuat terlihat kala Garuda Muda memporak porandakan pertahanan Yaman.
Mereka bisa menandingi Yaman di tengah, tapi saat bersamaan membaca dengan baik sisi permainan yang menjadi titik lemah Yaman.
Hasilnya, menyadari Yaman lebih mengandalkan serangan dari sisi kanan permainannya tetapi berkinerja lebih lemah di kiri dan tengah, Garuda Muda menekan Yaman dari tengah dan sisi kiri permainan lawannya itu.
Dari sekitar 10 peluang yang dibuat Garuda Muda kala melawan Yaman, tujuh peluang di antaranya dirancang dari daerah kiri dan tengah permainan lawan.
Dua dari tiga gol, di luar gol penalti, yang dibuat Garuda Muda ke gawang Yaman, berasal dari aransemen di kedua sektor itu.
Sejauh ini, bersama Uzbekistan, Korea Selatan, Arab Saudi dan Jepang, Garuda adalah tim paling produktif mencetak gol. Selain itu, bersama Korea Selatan, Indonesia menjadi dua tim paling tangguh dalam menjaga pertahanan, dengan baru sekali kebobolan.
Tak salah jika Nova Arianto menyanjung visi pemain-pemainnya, yang selain padu dan bermain dalam team-work, tapi juga cerdas membaca permainan, serta jeli melihat tendensi lawan.
Tentu saja faktor Nova Arianto sebagai peracik strategi memiliki andil besar dalam dua sukses pada dua pertandingan itu.
Nova juga tak tergoda memasang strategi yang mungkin terlihat indah tapi tidak efektif bagi timnya. Semuanya disesuaikan dengan kebutuhan, jenis lawan dan momen. Itulah pola fikir yang umum dirangkul para pelatih sepak bola modern di seluruh dunia saat ini, kecuali segelintir pelatih yang timnya memiliki sumber daya hebat dalam banyak hal.
Nova kini akan mencoba pemain-pemainnya yang tidak dia turunkan dalam dua laga pertama Piala Asia U17 2025 itu, ketika lusa nanti Garuda Muda menjalani laga terakhir fase grup melawan Afghanistan.
Selain sebagai kesempatan memperbanyak poin, laga melawan Afghanistan ini bisa menjadi salah satu cara Nova dalam menguji kedalaman skuad, yang penting untuk laga-laga berikutnya.
Kedalaman skuad bisa menambah unsur misterius untuk kekuatan Garuda Muda, yang bisa membuat calon lawan kesulitan membaca kekuatan sebenarnya Garuda Muda sehingga salah memperlakukan skuad asuhan Nova Irianto itu. Semoga.