Suara.com - Winger Persija Jakarta, Witan Sulaeman mendapatkan tekel horor saat melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (12/4/2025) malam.
Adalah bek Persebaya Slavko Damjanovic yang menhujami tekel horor itu pada menit ke-15. Witan akhirnya tak bisa melanjutkan pertandingan dan digantikan Rayhan Hannan pada menit ke-22.
Ironisnya, Slavko hanya diganjar kartu kuning dari pelanggaran keras tersebut.
Kini dalam foto yang diunggah akun Instagram @vidiogoal, terlihat pergelangan kaki peman yang sempat memperkuat PSIM Yogyakarta itu tak sama.
Pergelangan kaki kiri Witan terlihat bengkak akibat tekel keras tersebut.
"Tekel horor Slavko Damjanovic (Bek Persebaya) ke Witan Sulaiman cuma dapat kartu kuning dan tidak ada cek VAR. Sampai akhirnya witan tarik keluar karena cedera," tulis unggahan akun itu dilansir Suara.com, Minggu (13/4/2025).
Sementara itu, Pelatih Persija Carlos Pena mengkhawatirkan kondisi cedera Witan Sulaeman setelah pemainnya itu mendapatkan tekel keras pada bagian pergelangan kaki kirinya/
Slavko diganjar kartu kuning oleh wasit, sementara tekel itu membuat Witan kesakitan yang akhirnya tak mampu melanjutkan pertandingan untuk digantikan Rayhan Hannan pada menit ke-22.
"Itu adalah tekel yang sangat berbahaya, dan saya pikir dia memutar pergelangan kakinya, mungkin dia telah mempengaruhi tulang, kita akan lihat," kata Pena melansir ANTARA.
Baca Juga: Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
Sebelum Witan, Persija juga kehilangan pemainnya lebih cepat setelah Rio Fahmi mengalami cedera hamstring.
Cedera ini membuat Rio diganti oleh Firza Andika pada menit ke-5.
"Ya, Rio punya masalah di hamstring, terlihat serius," ucap Pena.
Pena mengakui kehilangan dua pemain di babak pertama membuat situasi berjalan sulit, namun dalam waktu yang bersamaan ia menyukai semangat timnya yang tak kenal menyerah.
"Saya suka semangat tim hari ini, saya suka semangat tim. Saya merasakan para pemain berjuang. Para pemain mencoba, mereka mencoba, dan ini adalah saat yang sulit, ini adalah saat yang sulit bagi kami di ruang ganti," kata pelatih asal Spanyol itu.
Semangat inilah yang akan dibawa Pena ke enam pertandingan tersisa musim ini, dimulai dari laga terdekat melawan Persik di Stadion Soepriadi Blitar pada Sabtu pekan depan pukul 19.00 WIB.

Kemenangan melawan Persik akan membawa Macan Kemayoran kembali naik ke empat besar apabila Malut United kalah dari PSBS Biak pada laga berikutnya.
"Kami kacau, kami kacau sekarang. Kami benar-benar marah, kami frustrasi, tetapi tim ini akan berjuang enam pertandingan terakhir untuk menyelesaikan musim di posisi terbaik yang mereka dapatkan, itu sudah pasti," tutup dia.
Sementara dalam laga itu, Persebaya mengandalkan pertahanan zona ketimbang menekan langsung ke area lawan. Keputusan itu terbukti efektif menahan gempuran awal dari tuan rumah.
Laga semakin memanas di babak kedua. Kedua tim meningkatkan intensitas permainan dan mempercepat ritme serangan.
Persija akhirnya membuka keunggulan pada menit ke-61. Bola terobosan Ryo Matsumura gagal diantisipasi Ernando Ari.
Rayhan Hannan kemudian menuntaskannya dengan tendangan akurat dari sudut sempit.
Namun, keunggulan itu tak bertahan lama. Tiga menit berselang, Persebaya menyamakan kedudukan.
Flavio Silva memaksimalkan umpan sepak pojok dari Toni Firmansyah dengan sundulan keras yang tak mampu dihalau kiper Persija.
Skor imbang 1-1 bertahan hingga akhir babak kedua. Hasil imbang ini membuat persaingan papan tengah semakin ketat. Persija dan Persebaya sama-sama mengincar posisi terbaik untuk menjaga asa lolos ke zona kompetisi Asia musim depan.