Ini menjadi pencapaian tertinggi timnas Indonesia dalam turnamen kontinental—baik di level junior maupun senior.
Jika ditarik ke fase kualifikasi, total performa Indonesia pun mengesankan: lima kemenangan dan satu hasil imbang (0-0 kontra Australia), termasuk kemenangan atas Kuwait dan Kepulauan Mariana Utara.
Data dari Antara menyebutkan, pencapaian ini mengalahkan rekor Indonesia sebelumnya di Piala Asia 1990, Piala Asia 2023, dan Piala Asia U-23 2024.
Keberhasilan Garuda Muda bukan sekadar kebetulan. Pelatih Nova Arianto memainkan strategi yang adaptif dan cermat dalam setiap laga.
Melawan Korea Selatan, Indonesia menerapkan blok rendah dan serangan balik cepat. Hasilnya, meski lawan menciptakan 15 peluang, Indonesia tetap menang dan mencatatkan 47 sapuan serta 26 tekel sukses.
Saat menghadapi Yaman, pendekatan lebih terbuka diterapkan. Garuda Muda berhasil mencetak empat gol dari 11 peluang, dengan permainan menyerang yang atraktif.
Kontra Afghanistan, meski melakukan rotasi besar-besaran, Indonesia tetap mendominasi dan menang berkat penguasaan bola 52 persen serta delapan peluang.
Pertandingan antara Indonesia U-17 vs Korea Utara U-17 diprediksi akan berlangsung ketat dan penuh tensi. Kedisiplinan, efektivitas serangan, serta konsistensi mental akan menjadi faktor penentu.
Akankah Garuda Muda melanjutkan tren positif dan menembus semifinal untuk pertama kalinya dalam sejarah? Ataukah Korea Utara yang akan memanfaatkan kekuatan fisik dan agresivitas mereka untuk mengunci kemenangan?
Baca Juga: Adu Mental! Pemain Korut Teror Psikologis Skuat Timnas Indonesia U-17
Kontributor : Imadudin Robani Adam