Suara.com - Indonesia akan mengajukan diri menjadi tuan rumah ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Hal ini disampaikan oleh Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga.
Sebelum Indonesia, China dilaporkan tertarik menjadi tuan rumah. Siapa yang bisa maju mengikuti bidding pun tergantung pencapaian kedua kesebelasan di ronde ketiga.
Seperti kita ketahui, Timnas Indonesia dan China sama-sama sedang berjuang di ronde ketiga. Kedua kesebelasan juga punya kans yang sama lolos ke putaran keempat.
Timnas Indonesia punya peluang lebih besar daripada China. Tim yang lolos ke putaran keempat adalah mereka yang sukses finish di posisi tiga dan empat klasemen akhir grup di ronde ketiga.

Timnas Indonesia saat ini ada di posisi empat dengan koleksi 9 poin. Sedangkan China menempati juru kunci yang sementara ini mengemas enam poin dari delapan pertandingan.
Di edisi-edisi sebelumnya, biasanya ronde keempat berlangsung di venue netral. Nah, kali ini Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengubah aturan tersebut di mana akan ada tuan rumahnya.
Arya mengatakan pekerjaan utama saat ini adalah fokus agar Timnas Indonesia bisa lolos ke ronde keempat. Setelah itu, PSSI akan ikut bidding menjadi salah satu tuan rumahnya.
Memang ada perubahan tuan rumah dari AFC. Dulu itu, biasanya tuan rumah netral jadi semua dikelola AFC. Sekarang AFC membuat cara baru," ujar Arya Sinulingga, dilansir dari kanal YouTubenya.
"Mereka meminta peserta putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia untuk menawarkan diri sebagai tuan rumah. Namanya ditawarkan, kami pasti ikut. Tapi kan tidak harus gembar-gembor."
Baca Juga: Ramadhan Sananta Umumkan Mau Pensiun dari Sepak Bola
"Batasnya masih ada waktu. Kami akan coba, mudah-mudahan. Memang lawan-lawannya berat. Ada dari Timur Tengah. Tapi kami akan mencoba dan ikut bidding," jelas Arya.
Lebih lanjut, Arya mengatakan PSSI akan memaksimalkan kesempatan yang ada supaya Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026. Dengan menjadi tuan rumah di ronde keempat, tentu ada keuntungan didukung puluhan sibu suporter.
Meski begitu, PSSI belum mau buka-bukaan perihal masalah ini. Jika sudah ada kepastian, barulah akan disampaikan secara resmi.

"Kalau belum jelas, kami menahan diri untuk tidak memberikan informasi. Sudah terbiasa itu. Kalau sudah pasti, baru kami sampaikan. Kalau belum pasti, tidak lah," tegas Arya.
"Kalau sudah ada kepastian dan mulai ada gambaran-gambaran besarnya, baru kami memberitahu kepada publik apa yang kami lakukan. Kami pasti ikut bidding. Tunggu saja, kami siapkan semua."
"Mudah-mudahan, doakan yang terbaik supaya kami bisa menang bidding. Lawannya juga tidak mudah karena lawan kami juga mempunyai kekuatan kapitalnya juga besar," ungkap Arya.