Erick juga menolak bila sepak bola hanya terfokus pada satu figur saja, termasuk dirinya.
“Saya tidak ingin sepak bola kita terpecah karena sosok individu, siapa pun itu. Saya pun ada masa jabatan, tahun 2027 saya selesai. Tapi sepak bola Indonesia harus tetap berjalan dan semakin maju, karena ini milik kita semua,” ujar Erick.
Erick juga menyoroti pentingnya menjaga semangat tim dan para pemain muda. Ia meminta agar netizen tidak langsung menjatuhkan kritik atau cemoohan, apalagi saat tim mengalami kekalahan.
Menurutnya, anak-anak muda yang masih dalam proses berkembang harus diberi ruang dan waktu untuk tumbuh.
“Mohon jangan pecah belah pemain dan pelatih. Jangan langsung menilai negatif saat hasil belum sesuai harapan. Anak-anak ini masih 17 tahun, masa depan mereka masih panjang. Sayang kalau mental mereka runtuh hanya karena komentar di media sosial,” tambahnya.
Erick bahkan menyarankan pelatih Nova Arianto untuk menghindari media sosial untuk sementara waktu demi menjaga fokus dan kestabilan emosional.
“Saya bilang ke Coach Nova, lebih baik matikan media sosial dulu. Tidak semua orang bisa tahan dengan komentar-komentar di luar sana. Insyaallah saya bisa kuat, tapi tidak semua orang sekuat itu,” tuturnya.