Kemenangan di kedua laga tersebut bisa membuka jalan menuju Qatar 2026, namun perjalanan ini bukan hanya soal kemenangan sendiri. Indonesia juga harus berharap pada hasil kurang maksimal dari para pesaingnya di grup.
Untuk merebut satu dari dua tiket otomatis ke Piala Dunia, Indonesia harus meraih enam poin penuh dari dua laga tersisa.
Jika misi itu sukses, Garuda akan mengumpulkan total 15 poin. Namun, hasil itu baru bermakna jika Australia dan Arab Saudi gagal meraih poin maksimal di pertandingan mereka berikutnya.
Australia sendiri dijadwalkan bertemu dua lawan kuat, yaitu Jepang dan Arab Saudi. Skenario ideal bagi Indonesia adalah Australia tidak mengoleksi lebih dari satu poin dari dua pertandingan itu.
Jika Australia mampu menang atas Jepang di laga ke-9, maka peluang Indonesia untuk menyalip langsung akan sirna—apapun hasil pertandingan lainnya.
Di sisi lain, Arab Saudi yang kini mengantongi 10 poin, masih akan menghadapi Bahrain dan Australia. Dengan selisih poin yang tipis dan lawan-lawan yang tidak mudah, persaingan menuju dua besar dipastikan berlangsung ketat hingga laga pamungkas.
Melihat banyaknya faktor yang di luar kendali, target paling realistis bagi Timnas Indonesia saat ini adalah mengamankan posisi ketiga atau keempat di klasemen akhir.
Meski tak menjamin tiket langsung ke Piala Dunia, posisi tersebut akan membawa Indonesia ke babak play-off zona Asia—jalur yang masih memungkinkan untuk meraih mimpi tampil di panggung dunia.
Oleh karena itu, hasil maksimal dalam dua pertandingan terakhir sangat krusial. Meraih tiga hingga enam poin dari China dan Jepang bisa menjadi kunci untuk menjaga asa Garuda tetap menyala dalam perjalanan menuju Piala Dunia 2026.
Baca Juga: Penasihat Teknis Timnas Indonesia Bertemu Pep Guardiola, Netizen Heboh: Jadi Dirtek PSSI?