Keputusan Luca Blondeau untuk membuka pintu bagi kemungkinan membela Timnas Indonesia tentu menjadi angin segar bagi pencinta sepak bola Tanah Air. Di balik statusnya sebagai pemain muda yang tumbuh dan berkembang di Eropa, Luca memiliki darah Indonesia dari kakeknya yang berasal dari Jakarta.
Kini, dengan usianya yang masih 19 tahun dan potensi yang menjanjikan, bergabung bersama skuad Garuda bisa menjadi langkah strategis yang menguntungkan, baik bagi kariernya maupun bagi Indonesia.
Bersama Timnas Indonesia, Luca punya peluang besar untuk mendapatkan jam terbang internasional. Jika di Belanda ia masih bersaing ketat dengan banyak talenta top, di Indonesia ia bisa tumbuh menjadi salah satu pilar utama tim.
Ajang-ajang seperti Kualifikasi Piala Dunia, Piala Asia, hingga SEA Games bisa menjadi panggung yang tepat bagi Luca untuk menunjukkan kapasitasnya sebagai bek modern yang lahir dan ditempa oleh atmosfer sepak bola Eropa.
Tak hanya dari sisi teknis, Luca juga akan merasakan besarnya cinta dan antusiasme publik sepak bola Indonesia.
Dukungan fans yang luar biasa, pemberitaan media yang masif, serta peluang-peluang di luar lapangan seperti sponsorship dan kolaborasi akan sangat terbuka. Di negara yang begitu fanatik terhadap sepak bola ini, pemain timnas kerap mendapat tempat istimewa di hati masyarakat.
Lebih dari itu, membela Indonesia bisa menjadi bentuk penghormatan dan keterikatan emosional terhadap akar keluarganya. Di saat banyak pemain muda keturunan Indonesia mulai bangkit dan bersinar, Luca bisa menjadi bagian dari generasi baru yang membawa harapan untuk sepak bola nasional.
Tak menutup kemungkinan, langkah ini juga akan berdampak positif terhadap karier klubnya. Performanya di panggung internasional bisa menjadi sorotan dan membuat pelatih FC Volendam memberikan kepercayaan lebih besar di level klub. Bahkan, bisa jadi ini membuka jalan bagi karier yang lebih tinggi di Eropa atau Asia.
Kini, semuanya tinggal menunggu komunikasi resmi dari PSSI. Jika proses berjalan lancar dan Luca resmi akan menjadi bagian dari Timnas Indonesia.
Baca Juga: Patrick Kluivert Patut Was-was, Emil Audero Mengeluh: Ini Terlalu Sering Terjadi!
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie