Sejak mengalahkan Persita itu, Semen Padang tak pernah menang kala bermain di GOR Haji Agus Salim setelah imbang 1-1 kala menjamu PSBS dan kalah dari Persib Bandung serta Dewa United.
Meskipun memetik tiga poin dari PSIS, Semen Padang tetap urutan ke-17 dalam klasemen, sedangkan tim tamu tetap pada posisi ke-16, karena unggul selisih gol, dari 29 pertandingan.
Laga sesama tim zona degradasi itu berlangsung sengit. Baik Kabau Sirah maupun Laskar Mahesa Jenar saling menekan jantung pertahanan.
Tim tamu unggul lebih dulu lewat tendangan Septian David Maulana pada menit Ke-62. Eduardo kemudian memasukkan Firman Juliansyah.
Strategi itu berhasil setelah Firman merobek gawang PSIS pada menit Ke-66. Tuan rumah berbalik unggul pada menit Ke-71 ketika Muhamad Ridwan mencetak gol kedua Semen Padang.
Pada menit tambahan babak kedua tim tamu menyamakan kedudukan 2-2 lewat gol Sudi Abdallah pada menit 90+6.
Namun dua menit kemudian pendukung Semen Padang FC bersorak gembira setelah Tin Martic mengunci kemenangan Semen Padang.
Pelatih Semen Padang FC Eduardo Almeida mengaku telah memprediksi laga melawan PSIS dalam Liga 1 Indoensia akan berjalan alot dan ketat mengingat kedua tim sama-sama berjuang keluar dari zona degradasi.
"Kita sudah tahu laga ini akan berat karena lawan kita juga ingin keluar dari zona degradasi," kata Eduardo di Padang, Kamis.
Baca Juga: Bojan Hodak Sebut Bali United Kerap Repotkan Persib, Rekor H2H Jadi Bukti
Semen Padang menang dramatis 3-2 berkatg gol Firman Juliansyah, Muhamad Ridwan dan Tin Martic.
Menurut pelatih berlisensi UEFA Pro tersebut, timnya berhasil menampilkan pertandingan yang kompeten. Eduardo tadiny memprediksi timnya akan menang 3-1.