Sehingga, mereka tidak memiliki paspor Indonesia karena lahir di Belanda. Hal inilah yang membuat Jayden harus dinaturalisasi seperti pada umumnya pemain keturunan yang ingin memperkuat skuad Garuda.
Akun @futboll.indonesiaa juga menyebut apabila kiper berusia 17 tahun ini sudah pernah mengunjungi keluarga besarnya yang berasal di Haria pada tahun 2023 yang lalu.
Harapan Baru dari Tanah Maluku untuk Timnas Indonesia
Bergabungnya Jayden Manuhutu ke dalam skuad Garuda bukan hanya menjadi harapan baru dalam regenerasi kiper di Timnas Indonesia, tetapi juga membawa cerita emosional tentang anak muda diaspora yang ingin kembali menyatu dengan akar leluhurnya.
Di usianya yang baru 17 tahun, Jayden telah menunjukkan potensi besar sebagai penjaga gawang masa depan. Berlatih di bawah sistem pembinaan Belanda, ia sudah dibekali dengan disiplin, teknik, serta pemahaman permainan modern yang sangat dibutuhkan oleh Timnas Indonesia.
Kehadirannya bisa menjadi angin segar, mengisi ruang kosong dalam regenerasi kiper yang selama ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi PSSI.
Lebih dari sekadar kemampuan di lapangan, Jayden membawa nilai lebih. Ia bukan sekadar pemain keturunan yang ditemukan lewat silsilah. Jayden telah menunjukkan ketertarikan dan keterhubungan emosional dengan Indonesia.
Kunjungannya ke Haria, Maluku Tengah, pada tahun 2023 menjadi bukti bahwa ia tidak asing dengan budaya leluhurnya. Kedekatan ini bisa menjadi pondasi kuat dalam membangun rasa nasionalisme, sebuah nilai penting ketika membela lambang Garuda di dada.
Bila proses naturalisasi berjalan lancar, Jayden bukan hanya akan memperkuat sektor penjaga gawang, tetapi juga menjadi simbol bahwa masa depan Timnas Indonesia bisa dibangun dengan kolaborasi antara pemain lokal dan diaspora.
Baca Juga: Tiga Kali Kalahkan Timnas Indonesia, Irak Pecat Pelatih Spanyol
Ia adalah representasi dari mimpi banyak anak muda Indonesia di luar negeri yang ingin pulang dan memberi kontribusi untuk negeri asalnya.