Langkah Kluivert memantau langsung performa para pemain di Eropa menegaskan keseriusan Timnas Indonesia dalam mempersiapkan skuad terbaik untuk laga internasional mendatang.
Juni nanti, Indonesia akan menghadapi dua lawan tangguh, yakni China dan Jepang, dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Hasil dari dua laga ini akan sangat menentukan nasib Tim Garuda dalam kompetisi bergengsi tersebut.
Langkah memantau pemain langsung di klub masing-masing juga menjadi strategi cerdas yang diambil oleh tim pelatih. Dengan menyaksikan langsung, mereka bisa menilai lebih objektif kondisi pemain secara fisik, taktik, serta mental bertanding.
Pendekatan ini juga menjadi cara untuk mempererat hubungan emosional antara pemain dan pelatih yang mungkin sebelumnya belum terlalu intens.
Kehadiran tiga sosok penting dari kepelatihan Garuda di laga Oxford vs Leeds ini sekaligus menjadi pesan tersirat bahwa PSSI dan pelatih tidak main-main dalam membangun tim nasional yang kompetitif di level Asia dan dunia.
Terlebih, dengan target besar lolos ke Piala Dunia 2026, semua aspek kini sedang dipersiapkan secara menyeluruh, termasuk memastikan bahwa pemain diaspora bisa beradaptasi cepat jika dipanggil ke tim utama.
Situasi ini turut menjadi sorotan para pengamat sepak bola nasional. Mereka menilai bahwa langkah Timnas mendekatkan diri ke pemain diaspora di Eropa harus terus dilanjutkan demi menambah kedalaman skuad dan mempercepat integrasi gaya bermain modern yang banyak diterapkan di kompetisi Eropa.
Dengan semakin dekatnya jadwal laga krusial melawan China dan Jepang, perhatian publik sepak bola Tanah Air tentu akan semakin besar.
Harapan tinggi pun disematkan kepada Kluivert dan stafnya agar mampu meracik strategi terbaik dari talenta lokal maupun diaspora.
Baca Juga: Breakingnews! Patrick Kluivert dan Pascal Struijk Duduk Bersama Nonton Leeds United