Hingga kini, Mauro telah mengoleksi total 30 gol dan 12 assist selama berkarier di sepak bola Belanda.
Dengan potensi sebesar ini, bukan tak mungkin ia bisa menjadi andalan lini depan Timnas Indonesia di masa depan. Rumor naturalisasinya sempat mencuat untuk tim U-20, namun hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari PSSI.
Luca Blondeau, Produk Akademi Volendam dengan Darah Jakarta

Berbeda dengan Mauro, Luca Blondeau merupakan pemain hasil binaan asli akademi FC Volendam.
Ia lahir pada 11 Februari 2006 di Belanda dan memiliki darah keturunan Indonesia dari pihak ayahnya. Kakeknya diketahui berasal dari Jakarta.
Luca menandatangani kontrak profesional pada Juli 2024 dan mencatat debut seniornya pada laga kontra TOP OSS di Eerste Divisie Agustus lalu.
Meskipun masih berstatus pemain pelapis, Luca telah tampil dalam empat laga sebagai pengganti dan masih rutin bermain di Liga U-21 dengan delapan penampilan sejauh musim ini.
Progresnya di akademi Volendam cukup pesat. Sejak masuk skuad U-17 pada 2022, Luca berkembang dengan cepat dan kini sudah mencicipi atmosfer tim utama meski baru berusia 18 tahun.
Potensi Bela Timnas Indonesia
Baca Juga: Asnawi dan Muhammad Ferrari Belum Tentu Dilepas ke Tim ASEAN All Star?
Kehadiran Mauro Zijlstra dan Luca Blondeau di pentas Eredivisie musim depan menjadi angin segar bagi sepak bola Indonesia.
Keduanya memiliki kualitas, pengalaman kompetitif di Eropa, serta keinginan kuat untuk mengenakan seragam Merah Putih.
Dengan semakin banyaknya pemain diaspora yang menunjukkan ketertarikan membela Garuda, Timnas Indonesia punya peluang untuk semakin kompetitif di kancah internasional.
Tinggal menunggu langkah konkret dari PSSI untuk memfasilitasi proses naturalisasi dan adaptasi mereka di lingkungan tim nasional.
Jika dikelola dengan baik, Mauro dan Luca bisa menjadi tambahan kekuatan yang berharga di sektor depan dan tengah lapangan Timnas Indonesia.
Menarik untuk menanti perkembangan keduanya di Eredivisie musim 2025/26 serta peluang mereka berkostum Merah Putih di masa depan.