Calvin Verdonk: Itu Membuat Saya Sulit Beradaptasi

Minggu, 20 April 2025 | 16:29 WIB
Calvin Verdonk: Itu Membuat Saya Sulit Beradaptasi
Meskipun memiliki kontrak jangka panjang hingga tahun 2028 dengan klub Eredivisie tersebut, Calvin Verdonk membuka kemungkinan hengkang dari Belanda. (IG Calvin Verdonk)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calvin Verdonk mengaku sulit beradaptasi. Calvin Verdonk, salah satu pilar timnas Indonesia yang tengah menjalani kariernya di Eropa bersama NEC Nijmegen, memberikan bocoran menarik seputar masa depannya di dunia sepak bola.

Pemain berdarah Belanda-Indonesia ini secara terang-terangan menyebut dua negara yang tidak akan ia pilih sebagai tujuan karier jika suatu saat meninggalkan Belanda.

Memasuki akhir musim kompetisi Eropa yang dijadwalkan rampung bulan depan, isu bursa transfer semakin ramai diperbincangkan.

Kabar membanggakan datang dari salah satu pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, yang kembali menunjukkan performa impresif di kompetisi Eropa. (ig Calvin Verdonk)
Kabar membanggakan datang dari salah satu pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, yang kembali menunjukkan performa impresif di kompetisi Eropa. (ig Calvin Verdonk)

Banyak klub mulai mempersiapkan pergerakan mereka, termasuk mengincar pemain yang tampil gemilang selama musim berjalan. Verdonk, yang tampil konsisten bersama NEC, tentu tak lepas dari sorotan.

Meskipun memiliki kontrak jangka panjang hingga tahun 2028 dengan klub Eredivisie tersebut, Verdonk membuka kemungkinan hengkang dari Belanda. Namun demikian, ia sudah lebih dulu menyortir negara mana yang tak akan menjadi opsi. Inggris dan Portugal menjadi dua destinasi yang secara tegas ia eliminasi dari daftar.

Keputusan ini bukan tanpa alasan. Verdonk, yang akan berusia 28 tahun pada 26 April mendatang, menilai bahwa Premier League Inggris bukan tempat yang cocok baginya karena tuntutan fisik yang sangat tinggi.

Liga tersebut menurutnya terlalu cepat dan menguras tenaga, sesuatu yang dirasa kurang sesuai dengan gaya permainannya saat ini.

Sementara itu, Portugal pun tidak lagi menjadi pilihan realistis setelah pengalaman pribadinya yang kurang menyenangkan bersama klub Famalicao pada tahun 2020 hingga 2022. Meski sempat bermain di sana, Verdonk tidak dapat menunjukkan performa maksimal.

Timnas Indonesia Calvin Verdonk saat menghadapi Bahrain dalam laga kedelapan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025) malam WIB. [Dok. PSSI]
Timnas Indonesia Calvin Verdonk saat menghadapi Bahrain dalam laga kedelapan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025) malam WIB. [Dok. PSSI]

Salah satu penyebabnya adalah kesulitan beradaptasi secara sosial dan budaya, terutama karena kendala bahasa serta dominasi pemain Amerika Selatan yang cenderung tidak menggunakan bahasa Inggris.

Baca Juga: Elkan Baggott Jadi Kunci Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026, Makin Menggila di Liga Inggris

Situasi saat itu diperburuk oleh pandemi COVID-19 yang membuat kehidupan di luar lapangan menjadi lebih menantang. Verdonk mengakui bahwa suasana yang kurang nyaman di luar lapangan berdampak langsung pada performanya. Ia merasa tidak mampu tampil optimal jika tidak merasa “di rumah” di luar aktivitas sepak bola.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI